6 Cara Agar Anak Aman Berlari dan Melompat-lompat

By Dini, Senin, 25 Juli 2016 | 05:45 WIB
6 Cara Agar Anak Aman Berlari dan Melompat-lompat (Dini)

Tabloid-Nakita.com - Tak usah khawatir jika anak suka melompat-lompat di tempat tidur. Karena, melompat merupakan ketrampilan gerakan yang fundamental, dan sangat menyenangkan buat anak. Berlari dan melompat menjadi cara yang baik untuk meningkatkan koordinasi dan gerakan anak, sekaligus menjaga jantung dan tulangnya tetap sehat. Semakin sering Mama memberi kesempatan anak untuk melompat-lompat, ia akan semakin bahagia.

Meski si kecil punya energi yang begitu besar untuk melakukannya, dan aktivitas ini ternyata melatih kecakapan hidupnya, temukan cara agar anak aman berlari dan melompat-lompat di mana pun agar keyakinan diri dan ketrampilan motoriknya semakin meningkat.

1. Singkirkan benda-benda di sekeliling tempat tidur. Cara terbaik untuk membantu membangun ketrampilan motoriknya adalah dengan menyediakan tempat yang aman untuk berlatih. Singkirkan benda-benda di sekitar ruang geraknya agar ia bebas menari, melompat, berputar, berguling, bahkan mungkin tersandung. Jika ia melompat-lompat di atas tempat tidur, letakkan beberapa bantal di lantai di sisi tempat tidur. Hal ini sekaligus agar ia bisa belajar melompat dari tempat yang lebih tinggi.

2. Mama masih khawatir si kecil akan terantuk dinding atau kepala tempat tidur ketika melompat-lompat? Pegang saja kedua tangannya selagi ia melompat-lompat. Hal ini terutama untuk membantu ketika ia mulai berani melompat-lompat di atas trampolin. Karena, melompat di trampolin jelas membutuhkan keberanian dan kekuatan yang lebih besar dari anak.

3. Bermain di luar. Dorong anak untuk berlari-lari dan melompat di halaman berumput atau di taman kompleks. Tinggalkan stroller-nya, dan ajaklah ia berjalan kaki agar dapat merasakan tekstur tanah yang berbeda-beda sekalipun memakai sepatunya. Berlari dan melompat di permukaan yang tidak rata juga akan melatih kekuatan kakinya.

4. Ajaklah teman-temannya. Anak mungkin masih ragu dan takut ketika harus melompat-lompat sendiri. Namun ketika teman-temannya asyik berlari dan melompat, anak pasti tergugah juga keberaniannya. Hasilnya, ia akan lebih berani melompat karena meniru teman-temannya. Tidak selamanya meniru itu buruk, kan?

5. Bawa mainan tambahan. Bola dengan segala ukuran, mainan yang bisa ditarik, atau sepeda roda tiganya, akan menjadi motivasi bagi anak untuk mencoba berlari, melompat, dan mengayuh. Mama tak akan mengira betapa senang dan sehatnya anak dengan kegiatan seperti ini.

6. Berikan contoh dan batasan. Agar anak dapat berlari dan melompat dengan benar, atau bermain dengan aman, berikan contoh. Misalnya, ketika sedang naik-turun tangga, katakan, "Coba pegang pagar tangganya biar kamu enggak jatuh." Sampaikan juga di mana saja ia boleh bermain, apakah sejauh di dalam pagar rumah, atau tidak boleh bermain di atas meja, dan sebagainya. Sampaikan berulang-ulang karena mungkin saja ia lupa atau belum mengerti.Membiarkan anak aman berlari dan melompat-lompat jauh lebih bermanfaat daripada melarang anak beraktivitas fisik sama sekali.

(Dini/What to Expect)