Sangat Aktif, Takut ADHD

By Ajeng , Jumat, 23 Oktober 2015 | 23:00 WIB
Sangat Aktif, Takut ADHD (Ajeng )

Tanya:

Ibu Mayke yang baik, saya ibu dari seorang putri berusia 3,6 tahun. Saya ibu bekerja yang bertemu anak hanya beberapa saat sebelum tidur atau hari libur. Ada berapa hal yang ingin saya utarakan dan konsultasikan.

Pertama, Marshya, anak perempuan saya, sangat aktif. Ia lebih suka memilih teman laki-laki atau anak perempuan yang tak cengeng. Ia lebih suka bola daripada boneka. Apakah itu normal atau wajar? Saya khawatir ada masalah autisme, ADHD atau hiperaktif.

Kedua, saya tak pernah sempat menjemput atau sekadar menunggunya di sekolah, walaupun sangat ingin sekali. Apakah itu berpengaruh pada perkembangan jiwanya, sejauh apa dampaknya?

Ketiga, bagaimana sebaiknya mendidik anak seusianya? Saya sangat sayang padanya, ingin bersamanya setiap detik memantau perkembangannya, meski itu jarang terjadi. Tolong ya Bu, terima kasih atas jawabannya.

Dessy - Bandar Lampung

 

Jawab:

Marsya sangat aktif, lebih suka memilih anak laki-laki dan perempuan yang tidak cengeng, lebih suka bermain bola daripada boneka. Sebenarnya tidak perlu dikhawatirkan, bisa saja dia lebih menyukai permainan tersebut karena meniru teman atau orang-orang di lingkungan sekitarnya yang banyak bermain bola. Kemungkinan lain, karena Marsya termasuk anak yang menyukai kegiatan bermain yang menuntut banyak gerakan.

Apakah Marsya autisme? Tampaknya tidak, sebab dia suka bermain bersama dengan teman-temannya dan bisa memilih teman mana yang dia sukai. Apakah Marsya hiperaktif? Untuk menjawab pertanyaan ini perlu mengamati terlebih dulu kemampuan dan ketahanan Marsya dalam memfokuskan perhatiannya pada suatu kegiatan. Apakah dia bisa dengan tekun mendengarkan cerita ibunya? Apakah dia bisa diajak menunggu giliran? Ketika bermain, berapa lama dia akan bertahan dengan mainan tersebut, bisa bertahan antara 5 sampai 15 menit? Kalau jawabannya "bisa", maka hampir dipastikan Marsya tidak tergolong anak yang mengalami ADHD.

Anda sangat sayang pada Marsya, tapi kurang waktu karena bekerja. Anda tidak usah merasa bersalah sebab tidak bisa mengantar-jemput atau menemaninya di sekolah. Kalau kebetulan mendapat cuti dari kantor, Anda bisa lakukan hal ini. Anak akan merasa dirinya disayang dan diperhatikan bila orangtua berusaha keras menyisihkan waktunya untuk berinteraksi dengan anak  melalui percakapan, bercerita, atau bermain dengan anak.

Orangtua peka mengenali apa yang sedang dirasakan anak; tidak memanjakan secara berlebihan, misalnya memberikan apa pun yang dia minta; tidak menggunakan cara kekerasan, baik dalam tindakan fisik maupun ucapan yang kasar dan merendahkan harga diri anak (bodoh, nakal, dan lainnya); bisa bersikap tegas, tegar, dan konsisten, maksudnya tetap tidak memenuhi tuntutan anak kalau memang hal itu tidak dibolehkan.

Setiap hari sebelum tidur, bercengkeramalah dengan Marsya, antara 15 sampai 30 menit, bergantung pada waktu yang tersedia. Lebih baik lakukan setiap hari walaupun sebentar-sebentar daripada dirapel di akhir minggu.

Semoga Dessy bisa memetik beberapa penjelasan dan saran yang sudah diketengahkan untuk mengasuh dan membesarkan Marsya. Salam.

Dra. Mayke S. Tedjasaputra, MSI.

Play Therapis dan Psikolog