Nakita.id - Orangtua berusaha memenuhi kebutuhan nutrisi anaknya.
Tak heran, setiap dari kita berusaha keras agar anak bisa lahap makan.
Saat si kecil malas atau makan sedikit, langsung panik.
Tak jarang, Moms sedikit memaksa agar si kecil mau makan.
Nah, meski terlihat positif, tapi tindakan Moms itu sebenarnya berdampak negatif, apalagi kerap dilakukan.
BACA JUGA : Jaga Daya Tahan Tubuh dan Bikin Anak Cerdas, Yuk Moms Sajikan 6 Jenis Sarapan Ini!
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Leann L. Birch dan kawan-kawan di Universitas Illinois yang dimuat dalam jurnal New England Journal of Medicine menyatakan, anak-anak yang mengalami pemaksaan makan ketika kecil, setelah dewasa berisiko mengalami masalah kegemukan.
Itu baru salah satunya, sedangkan dampak yang lainnya yakni:
* Tertekan dan Trauma
Cerita menyeramkan, ancaman, atau cengkeraman untuk memaksa anak makan dapat membuatnya tertekan.
Tindakan kasar bahkan bisa membuat anak trauma dan jatuh sakit.
BACA JUGA : Punya Rumah Bak Istana, Ini Segudang Bisnis Inul Daratista yang Jarang Orang Tahu!
* Stres dan Mual
Salah satu tandanya, anak tiba-tiba merasa mual bahkan muntah ketika tiba waktu makan, padahal sebelumnya ia sehat walafiat.
Rasa mual semakin membuat anak tidak bernafsu makan.
Namun, keadaan itu justru membuat orangtua semakin memaksa anak untuk membuka mulutnya dan menerima suapan.
* Bertindak Negatif
Dengan melakukan pemaksaan, orangtua justru menunjukkan sikap negatif pada anak bahwa keinginannya harus selalu terkabul (sikap mau menang sendiri).
Sinyal negatif ini bisa ditiru anak.
Sebuah kasus pernah terjadi, Nina sebutlah begitu, bocah 2;6 tahun ini kerap secara paksa menyuapi orang yang ada di dekatnya.
Jika yang disuapi menolak, Nina akan marah-marah. Anak playgroup ini ternyata mencontoh mamanya yang sering memaksanya makan.
BACA JUGA : Rumah Mewah, Istri Cantik, dan Kaya Raya. Inilah Pabrik Uang Anang Hermansyah
* Tidak Kreatif
Pemaksaan akan membuat si batita berpikir bahwa sosok yang hebat adalah orangtua, bukan dirinya.
Karena harus selalu menerima apa pun yang diperintah orangtuanya, anak yang seharusnya tumbuh menjadi pemberani, penuh inisiatif dan percaya diri, justru sebaliknya menjadi pendiam, pemalu, dan rendah diri.
Sikap dan perilaku seperti ini pada akhirnya akan menumpulkan kreativitas anak karena selalu takut untuk melakukan sesuatu.