Menunda Kehamilan Demi Karir

By Ajeng , Rabu, 21 Oktober 2015 | 22:00 WIB
Menunda Kehamilan Demi Karir (Ajeng )

Tanya:

Dr. Judi yth., saya berusia 24 tahun dan sebentar lagi akan menikah. Saya dan calon suami (26) sepakat akan menunda kehamilan, karena kami sedang menata karier. Mungkin sekitar 2—3 tahun lagi barulah kami siap untuk punya momongan. Namun ada sedikit ganjalan, benarkah jika menunda kehamilan maka untuk selanjutnya akan sulit punya anak? Saya juga minta masukan dari Dokter mengenai alat kontrasepsi apa yang tepat untuk wanita yang belum hamil, agar setelah lepas dari KB bisa segera punya anak. Terima kasih banyak atas bantuan Dokter.

Vania – via e-mail

Jawab:

Bila sepasang kekasih memutuskan untuk menikah, apakah yang menjadi alasan utamanya? Sebagian besar akan menjawab hal ini untuk melanjutkan keberadaan umat manusia. Pada pernikahan akan terjadi hubungan suami istri yang sangat memungkinkan terjadi pertukaran kuman saat senggama. Memang tidak banyak angka kejadian infeksi organ seksual yang dapat mengganggu kesuburan. Infeksi akan lebih sering terjadi bila lingkungan sekitarnya kurang bersih (misal, air yang dipakai untuk mandi atau membersihkan diri pasca-buang air sering terkontaminasi kuman penyakit) atau pasangan seksualnya pernah melakukan hubungan seksual dengan orang lain. Sebelum memakai alat kontrasepsi, kedua pasangan sebaiknya berkonsultasi dengan dokter kandungan untuk menilai apakah aman memakai alat kontrasepsi. Misalnya, sebelum memakai pil KB sudah harus dipastikan tidak ada kista pada indung telur atau payudara. Pada pria sebaiknya dilakukan analisis sperma, terutama pada pria perokok dan pengonsumsi alkohol, karena terdapat kelainan sperma. Bila dijumpai kelainan sperma, harus segera diterapi agar kelainannya tidak bertambah parah. Kalau nasihat saya, tidak usah menunda kehamilan karena Allah SWT telah melengkapi setiap khalifahnya dengan rejekinya masing-masing. Karier akan lebih baik bila sudah hadir sang anak idaman karena kita akan lebih terpacu untuk bekerja lebih tekun dan jujur. Terima kasih atas pertanyaannya.

Dr. Judi Januadi Endjun, Sp.OGSubbagian Fetomaternal Departemen Obstetri dan GinekologiFK UPN Veteran/RSPAD Gatot Subroto