Tabloid-Nakita.com - Belum surut pemberitaan tentang vaksin palsu, kini beredar BPJS palsu. Bentuknya sangat mirip. Sayang, kartu ini tidak dapat dipakai untuk berobat di fasilitas kesehatan yang bekerja sama dengan BPJS. Kartu ini ditemukan di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.
Baca juga: Tak semua masalah kesehatan dilayani BPJS. Ini daftarnya
Seperti dikutip sejumlah media, di antaranya JPNN, pada Minggu (24/7), kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan palsu ditemukan di Kecamatan Padalarang. Kepalsuan kartu jaminan itu tersibak setelah sang pemegang, yakni Budiyanto, 36 tahun, tidak diterima berobat di RSUD Cibabat, Kota Cimahi. Padahal, tulis laman tersebut, pembuatan kartu miliknya ditawarkan secara massal di desanya.
"Untuk buat kartu BPJS itu warga bayar Rp 100 ribu per orang. Sekali bayar kartu itu berlaku selama dua tahun. Tapi saat mau digunakan oleh Pak Budiyanto yang terkena penyakit meningitis, ternyata kartu BPJS itu tidak bisa digunakan karena Pak Budiyanto tidak terdaftar sebagai peserta BPJS," kata Ketua RT 03, Ade, seperti dikutip JPNN.
Baca juga: Ini Kriteria Gawat Darurat Menurut BPJS Kesehatan
Masih dari media yang sama, pembuatan kartu BPJS itu, kata Ade, adalah program subsidi dari Dompet Duafa bagi warga miskin. Pembuatannya diurus oleh sukarelawan kesehatan Desa Kertajaya berinisial BN sekitar delapan bulan yang telah lewat.
"Uang pendaftarannya dulu dikumpulkan di bendahara desa. Setiap RW rata-rata mendaftarkan 10 orang. Semuanya ada 23 RW di Desa Kertajaya. Artinya ada 230 orang warga Desa Kertajaya yang kemungkinan mendapatkan kartu BPJS palsu," kata Ade.
Pihak rumah sakit CIbabat, yang diwakili sang direktur utama, Trias Nugrahadi, menyatakan kartu palsu itu punya tampilan mirip dengan kartu BPJS Kesehatan asli. Namun, menurutnya, dilansir Kompas, sistem tidak dapat membaca nomor dan barcode pada kartu lancung itu. Ujungnya, proses transaksi selalu gagal.
"Kasus ini baru pertama kali terjadi di RS Cibabat. Semoga tidak ada kasus lain," ujar Trias, Minggu (24/7).
Baca juga: Syarat Persalinan yang Ditanggung BPJS Kesehatan
Berbeda dari Budiyanto, warga lain dari desa asal pria itu ditolak ketika akan berobat di Puskesmas setempat. Pihak yang menolak beralasan warga bersangkutan tidak terdaftar sebagai peserta.
Pernyataan dilontarkan oleh BPJS Kesehatan ihwal terbitnya kartu abal-abal itu. Menurut lembaga itu, sebagaimana lansiran Detik, warga yang ragu mengenai ketulenan kartunya dapat mengecek lewat aplikasi BPJSK unduhan.