Tabloid-Nakita.com - Jadwal menstruasi Mama terlambat? Pasti ada banyak pikiran berkecamuk. Jika Mama ingin hamil, pasti Mama harap-harap cemas menantikan hasil test pack yang positif. Kalau Mama khawatir hamil lagi, menstruasi yang terlambat pasti membuat Mama panik.
Bagaimana dengan Mama yang tidak mengkhawatirkan ada atau tidaknya kehamilan? Sebenarnya, apa penyebab jadwal menstruasi terlambat? Ternyata, ada beberapa alasan lain mengapa haid Mama telat, dan penyebabnya bukan karena hamil. Ini beberapa di antaranya:
Perubahan siklus haidUmumnya perempuan memiliki siklus menstruasi 28 hari. Tetapi, pada dasarnya tidak ada aturan pasti mengenai berapa lama periodenya, dan siklusnya. Tidak semua perempuan memiliki siklus haid yang teratur. Banyak dari mereka yang siklusnya bervariasi dari bulan ke bulan, dan itu dianggap normal. Siklus Mama pun bisa saja lebih cepat atau terlambat. Hanya, jika siklus haid Mama berubah drastis padahal biasanya teratur, ada baiknya Mama memeriksakan diri ke dokter.StresHormon stres, kortisol, bisa memengaruhi berapa banyak estrogen dan progesteron yang kita produksi. Jika kadar kortisol dalam tubuh Mama terlalu tinggi, hal itu bisa memengaruhi segala-sesuatu, dari kapan menstruasi datang, berapa lama, hingga seberapa banyak darah yang Mama keluarkan. Ketika terjadi perubahan hidup yang besar, seperti pindah rumah, pindah kerja, sedang berkabung, atau putus cinta/bercerai, hal itu juga bisa memicu stres dan memengaruhi siklus mentruasi.
Berat badan turun atau naik Biasanya jadwal menstruasi tertunda ketika terjadi penambahan atau pengurangan berat badan secara drastis. Apalagi jika perubahan berat badan ini ditambah dengan stres yang tengah berlangsung. "Terlalu banyak berolahraga dan tidak makan tiga kali sehari bisa menyebabkan tubuh kehilangan lemak terlalu cepat, dan bisa membuat hilangnya periode menstruasi dalam sebulan," demikian menurut penelitian perusahaan pembalut Kotex. Sama halnya dengan jika Mama berusaha mengatasi stres dengan makan atau ngemil berlebihan, tubuh tidak lagi dapat mengatasi kelebihan kalori tersebut sehingga jadwal menstruasi akan terlambat atau terlewat.
Baru mengalami sakitJika Mama sakit pada saat biasanya berovulasi (masa pelepasan sel telur), menstruasi bisa saja tertunda karena mekanisme tubuh sedang melawan infeksi. Beberapa pengobatan yang baru dijalani atau dikonsumsi juga bisa membuat perbedaan pada kemampuan tubuh untuk menjalani menstruasi secara normal.
Perubahan rutinitas secara dramatisPerubahan besar dalam rutinitas juga bisa membuat jadwal menstruasi terlambat. Misalnya ketika kita menjalani penerbangan jarak jauh dan mengalami jetlag sesudahnya, hal itu bisa membingungkan tubuh. Akibatnya, kita bisa saja tidak berovulasi seperti biasanya, dan mengacaukan jadwal menstruasi.
Jadi, jika jadwal menstruasi Mama terlambat, jangan langsung panik. Lebih baik, ingat-ingat apa yang sedang Mama alami. Atau, periksakan diri ke dokter ketika hal itu terjadi berulang, atau selama beberapa bulan. Setelah itu, Mama baru bisa mencari jalan keluarnya.(Dini/Marie Claire)