Tabloid-Nakita.com - Infeksi toksoplasma pada kehamilan tidak hanya dapat menyebabkan keguguran, tetapi juga bayi lahir mati atau lahir cacat. Misalnya, hidrosefalus, yang kerap disebut "kepala air" lantaran adanya penumpukan cairan di otak sehingga ukuran kepala menjadi besar.
Mengingat infeksi toksoplasma sangat berbahaya bagi kehamilan, Mama yang sedang merencanakan punya momongan sebaiknya memeriksakan diri terlebih dulu ke dokter. Apalagi, sulit untuk tahu apakah kita terinfeksi toksoplasma atau tidak karena tak ada gejala klinisnya yang khusus. Biasanya hanya muncul gejala, seperti flu, kelelahan, radang tenggorokan, demam, atau pembengkakan pada kelenjar getah bening.
Untuk mendeteksi apakah tengah berlangsung infeksi toksoplasma, biasanya calon mama diminta melakukan pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui kadar IgG (Imunoglobulin G) dan IgM (Imunoglobulin M) dalam darah.
Imunoglobulin adalah antibodi, yaitu zat anti yang dihasilkan tubuh untuk melawan kuman penyakit. Bila IgM dan IgG positif (tinggi), artinya sedang terjadi infeksi. Jika hal itu terjadi, sebaiknya Mama menunda kehamilan dan melakukan pengobatan. Bila titer IgG tinggi (positif) tetapi IgM (negatif), artinya Mama sudah memiliki kekebalan; walaupun masih ada risiko infeksi tetapi kecil.
Jadi, paling baik sebelum hamil, Mama memeriksakan diri ke dokter untuk memastikan ada infeksi toksoplasma atau memang bebas dari penyakit dan gangguan kesehatan toksoplasma ini.
(Utami Sri Rahayu)