Ini Alasan Ilmiah Mengapa Wanita Lebih Mudah Cemas Dibanding Pria

By Gisela Niken, Rabu, 22 Juni 2016 | 06:45 WIB
Ini Alasan Ilmiah Mengapa Wanita Lebih Mudah Cemas Dibanding Pria (Gisela Niken)

Tabloid-Nakita.com – Gangguan kecemasan sangat rentan terjadi pada wanita di seluruh dunia. Gangguan kecemasan meliputi rasa takut yang berlebihan dan gelisah sehingga menyebabkan risiko depresi hingga bunuh diri. Wanita menjadi pihak yang paling mudah merasakan cemas. Sebuah penelitian yang dilakukan di University of Cambridge mengungkapkan penyebab wanita lebih mudah cemas.Baca juga: Kapan boleh cemas soal kesuburan?

Penelitian ini mengungkapkan bahwa perempuan dua kali lebih mungkin menderita kecemasan dibandingkan laki-laki. Orang yang mudah cemas akan memiliki hari yang kurang produktif. Kecemasan ini juga menjadi salah satu masalah kesehatan mental yang penting sebab jadi penyebab gangguan yang cukup parah. Di sisi lain tidak banyak orang yang memahami betapa penting dan bahanya gangguan kecemasan ini.Baca juga: Cemas saat hamil, normalkah?

Tapi mengapa wanita yang lebih mungkin mengalami kecemasan? Menurut penelitian ini perbedaan otak dan hormon menjadi faktor utamanya. Proses reproduksi pada wanita sangat terkait dengan perubahan hormon. Maka, wanita jadi lebih mudah cemas. Peningkatan hormon estrogen dan progesteron selama kehamilan juga meningkatkan risiko gangguan otak di mana kemunculan pikiran yang mengganggu dan berulang-ulang.

Di samping hal biologis, perempuan dan laki-laki memang mengalami perbedaan dalam menanggapi peristiwa yang terjadi dalam kehidupan mereka. Wanita memang lebin rentan terhadap stres sehingga meningkatkan rasa cemas. Saat menghadapi stres, wanita juga lebih sulit untuk mengatasinya. Studi lain juga menunjukkan perempuan yang lebih mungkin mengalami kekerasan juga menyebabkan perempuan lebih mudah mengembangkan gangguan kecemasan.Baca juga: Stres, penyebab kelahiran lama

Melihat penyebab wanita lebih mudah cemas, Mama perlu menyadari hal ini sehingga dapat mencegah terjadinya kecemasan yang lebih kronis. Untuk mengatasinya, terapi kognitif sangat dibutuhkan untuk mengatasi kecemasan. Selain itu, Mama juga perlu mengubah gaya hidup seperti melakukan aktivitas fisik dan melakukan meditasi. Hal ini sangat baik untuk meningkatkan kesehatan mental.

(Niken/Medical Daily)