Ada Kondisi Ibu Hamil Tak Boleh Minum Jahe hingga Larangan Konsumsi Beberapa Makanan Ini, Hati-hati Moms!

By Riska Yulyana Damayanti, Minggu, 5 April 2020 | 15:00 WIB
Kondisi ibu hamil tak boleh minum jahe hingga larangan bumil untuk konsumsi makanan ini (Freepik.com)

Nakita.id - Hati-hati bagi ibu hamil yang senang konsumsi rempah-rempah, seperti jahe, pasalnya ada kondisi ibu hamil tak boleh minum jahe, loh.

Jahe disebut bisa mengurangi rasa mual dan kram pada ibu hamil.

Namun, bagi ibu hamil tua tak diperkenankan meminum jahe ya. Pasalnya bisa menimbulkan pendarahan.

Ibu hamil juga tak boleh mengkonsumsi jahe jika memiliki riwayat keguguran, pendarahan vagina atau memiliki riwayat pembekuan darah.

Baca Juga: Mengenal Manfaat Ibu Hamil Minum Jahe, Ternyata Justru Punya Efek Samping Bila di Konsumsi Secara Berlebihan

Selain itu, melansir dari Healthline.com, ada beberapa makanan yang tak boleh dikonsumsi ibu hamil.

1. Daging mentah, kurang matang atau daging olahan

Makan daging yang kurang matang atau mentah meningkatkan risiko infeksi dari beberapa bakteri atau parasit, termasuk Toxoplasma , E. coli , Listeria dan Salmonella.

Bakteri dapat mengancam kesehatan bayi yang belum lahir, kemungkinan menyebabkan kelahiran mati atau penyakit neurologis yang parah, termasuk kecacatan intelektual, kebutaan, dan epilepsi.

Wanita hamil juga sebaiknya tidak mengkonsumsi produk daging olahan kecuali jika sudah dipanaskan sampai mengepul panas.

Baca Juga: Tak Disangka Minum Jahe dan Madu Dapat Membuat Tubuh Merasakan Perubahan Drastis Ini, Apa?

2. Telur mentah

Ibu hamil juga tak boleh konsumsi telur mentah, pasalnya dapat terkontaminasi dengan Salmonella.

Gejala infeksi Salmonella biasanya hanya dialami oleh ibu dan termasuk demam, mual , muntah, kram perut dan diare.

3. Kafein

Kafein adalah zat psikoaktif yang paling umum digunakan di dunia dan terutama ditemukan dalam kopi , teh , minuman ringan dan coklat.

Baca Juga: Ibu Hamil Minum Jahe Bisakah Turun Berat Badannya? Ini Fakta Tentang Jahe dan Berat Badan

Wanita hamil umumnya disarankan untuk membatasi asupan kafein mereka hingga kurang dari 200 mg per hari, atau sekitar 2-3 cangkir kopi.

Kafein diserap dengan sangat cepat dan masuk dengan mudah ke dalam plasenta dan janin.

Asupan kafein yang tinggi selama kehamilan telah terbukti membatasi pertumbuhan janin dan meningkatkan risiko berat lahir rendah saat melahirkan.

Baca Juga: Bolehkah Ibu Hamil Minum Jahe? Ternyata Jahe Bahaya Bagi Kondisi Kehamilan Ini, Waspada!

4. Makanan yang tak dicuci

Permukaan buah dan sayuran yang tidak dicuci atau tidak dikupas dapat terkontaminasi dengan beberapa bakteri dan parasit.

Termasuk Toxoplasma , E. coli , Salmonella dan Listeria , yang dapat diperoleh dari tanah atau melalui penanganan.

Kontaminasi dapat terjadi kapan saja selama produksi, panen, pemrosesan, penyimpanan, transportasi atau eceran.

Baca Juga: Manfaat Ibu Hamil Minum Jahe, Mulai dari Redakan Morning Sickness hingga Kontrol Gula Darah

Bakteri dapat membahayakan ibu dan bayinya yang belum lahir.

Salah satu parasit yang sangat berbahaya yang dapat hidup pada buah-buahan dan sayuran disebut Toxoplasma.

Mayoritas orang  yang mendapatkan Toxoplasmosis tidak memiliki gejala, sementara yang lain mungkin merasa seperti mereka terkena flu selama sebulan atau lebih.

Sebagian besar bayi yang terinfeksi Toxoplasma saat masih dalam kandungan tidak memiliki gejala saat lahir. 

Namun, gejala seperti kebutaan atau cacat intelektual dapat berkembang di kemudian hari.

Baca Juga: Punya Banyak Manfaat Kesehatan, Efek Samping Jahe Ternyata Berbahaya Bagi Orang dalam 7 Kondisi Ini