Tabloid-Nakita.com- Sangat memprihatinkan. Mama ini menderita kanker pita suara sehingga harus kehilangan suaranya karena jadi perokok pasif. Artinya, dia tidak merokok tapi harus terkena dampaknya karena lingkungan tempat kerjanya memiliki kebiasaan merokok. Kanker pita suara ini membuat wanita mengalami lubang menganga di bagian lehernya. Saat berkomunikasi, ia memilih mengandalkan tulisan. “Saya kehilangan suara saya,” tulis Ike di sebuah papan menggunakan kapur tulis.
Ike menderita kanker pita suara karena asap rokok. Padahal, ibu dua anak asal Surabaya ini tidak pernah merokok. Namun, selama 10 tahun ia terpapar asap rokok di tempat kerjanya.
“Berhentilah merokok, asapmu membunuh mimpi-mimpi orang di sekitarmu,” ucap Ike dengan suara serak dan nyaris tak terdengar.
Baca juga: Banyak pasien terlambat diobati. Ini dia 9 tanda kanker ovarium yang sering diabaikan Mama.
Pengalaman hidup Ike sebagai perokok pasif ditayangkan dalam ikan layanan masyarakat selama 30 detik, yang diluncurkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI bersama World Lung Foundation.
Kepala Pusat Promosi Kesehatan Kemenkes Lily Sulistyowati mengatakan, iklan layanan masyarakat ini bertujuan untuk menyadarkan masyarakat akan bahaya paparan asap rokok dan menegaskan bahayanya bagi perokok pasif.
“Ibu Ike ini bekerja di restoran selama 10 tahun yang terpapar asap rokok dari lingkungannya. Jadi, di restoran tersebut selalu banyak perokok,” ungkap Lily dalam acara peluncuran iklan layanan kesehatan tersebut di Gedung Kemenkes, Jumat (22/5/2015).
Baca juga: Jangan Sepelekan Sakit di Bagian Perut Karena Bisa Jadi Tanda Kanker Ovarium
Baca juga: 7 Tanda Kanker ini Sering Diabaikan Wanita
Iklan ini sudah ditayangkan di sejumlah televisi swasta sejak 17 Mei 2015 hingga dua minggu ke depan. Sekretaris Jenderal Kemenkes RI Untung Suseno Sutarjo berharap iklan ini dapat mengajak banyak orang untuk berhenti merokok dan mencegah munculnya perokok baru.
“Iklan kita sekarang baru satu, tapi lawannya iklan yang mendorong untuk merokok lebih banyak. Mudah-mudahan upaya ini bisa berdampak besar, meningkatkan kesadaran masyarakat bahwa rokok itu berbahaya,” kata Untung.
Baca juga: Ini dia tanda kanker paru yang sering tak Mama sadari
Untung mengungkapkan, jumlah perokok di Indonesia diperkirakan mencapai 53,7 juta orang dewasa. Penelitian Global Adult Tobacco Survey (GATS) tahun 2008-2013 mencatat lebih dari 85 persen orang dewasa di Indonesia terkena paparan asap rokok di rumah, lebih dari 78 persen di tempat makan, dan lebih dari 50 persen di tempat kerja.
(Ipoel/Kompas Health)