Jangan Anggap Enteng! Pakai Masker di Luar Ruangan Tidak Jaminan Terhindar dari Virus Corona Jika Masih Lakukan Hal Ini

By Aullia Rachma Puteri, Jumat, 17 April 2020 | 13:36 WIB
Ilustrasi masker. (freepik)

Nakita.id - WHO mulai menghimbau untuk semua warga dunia menggunakan masker karena semakin hari korban berjatuhan semakin banyak.

Menggunakan masker sendiri mempunyai fungsi untuk melindungi diri jika mengharuskan berkegiatan di luar rumah.

Memakai masker pun dimaksudkan untuk mencegah droplets atau air liur yang tak sengaja keluar saat sedang berbicara atau membuka mulut mengingat penyebaran Covid-19 ini melalui air liur.

Masker yang direkomendasikan WHO pun masker yang berbahan dasar kain, menginagt sudah semakin langka masker medis.

Masker medis pun diutamakan bagi garda terdepan yang langsung berhubungan dengan pasien ODP, PDP, bahkan yang dinyatakan positif sekalipun.

Baca Juga: Wirang Birawa Yakin Serangan Virus Corona di Indonesia Akan Segera Usai, Ahli Bongkar Rahasia Tangkal Covid-19

Masker kain bisa saja dibuat sendiri ataupun membeli di toko.

Namun, warga, khususnya Indonesia masih menyalahartikan jika sudah memakai masker sudah boleh melakukan komunikasi langsung dengan orang banyak.

Padahal, hal tersebut justru salah kaprah.

Diungkap oleh Peter Gulick, spesialis penyakit menular dan profesor kedokteran di Michigan State University, masker kain tidak akan bisa menggantikan apapun.

Physical distancing masih harus tetap dilakukan seandainya harus melakukan aktivitas di luar ruangan dengan harus memakai masker.

"Masker wajah tidak menggantikan jarak sosial," ungkap Peter Gulick.

"Fungsi masker bukanlah untuk dipakai sehingga kita bisa lebih dekat dengan orang lain," lanjutnya.

Masker wajib digunakan bagi seluruh orang yang harus melakukan kegiatan di luar rumah.

Meski sudah terlindung masker, kita tidak boleh sembarangan melakukan kontak fisik pada orang yang kita temui di jalan.

Karena kita belum yakin apakah orang yang kita temui ini bebas virus atau tidak.

Baca Juga: Bertambah Lagi Gejala Baru Covid-19, Dokter Temukan Luka Lebam Biru Kehitaman di Kaki Jadi Tanda Seseorang Sudah Positif Corona

Ungkapan Peter Gulick ini sejalan dengan Philip Robinson, direktur pencegahan infeksi di Hoag Memorial Hospital Presbyterian di Newport Beach, California.

"Setiap orang yang melakukan isolasi diri mengurangi risiko menulari orang lain," kata Robinson.

"Dengan mengurangi kontak fisik sebesar 75 persen, risiko infeksi individu itu merosot menjadi 2,5 orang," katanya.

Guna masker

Penggunaan masker yang sesungguhnya adalah mencegah droplets kita sendiri mengenai barang-barang yang kita sentuh saat berada di luar ruangan.

Karena penyebaran dan gejala Covid-19 ini susah untuk dilacak, ada baiknya jika kita mencegah sendiri kesehatan kita dan orang lain.

Karena dari beberapa penelitian ahli, orang yang terjangkit virus corona muncul dengan tanpa gejala.

Hampir 50 persen warga dunia tidak memunculkan gejala yang spesifik jika terkena virus corona.

Baca Juga: Virus Corona Hampir Bikin Seluruh Negara Kalang Kabut, Israel Justru Santai Duduki Peringkat Pertama Negara Paling Aman dari Covid-19 Gara-gara Biasa Lakukan Hal Ini

Ahli epidemologi, Aimee Ferraro, penggunaan masker sendiri merupakan senjata kita agar mengurangi persentasi terjangkit virus corona.

"Masker dapat bertindak sebagai suplemen untuk langkah-langkah kesehatan lain yang kita ambil, ujar Aimee Ferraro.

Dengan kata lain, kita juga mengurangi penularan virus pada orang lain dan kita juga terhindar dari orang yang bisa saja sudah terpapar virus corona.

"Sesuatu apa pun lebih baik dalam mengurangi risiko infeksi virus corona daripada tidak sama sekali," kata Ferraro.

(Artikel ini telah tayang di GridHITS.id dengan judul "Salah Kaprah! Sudah Pakai Masker Tidak Jaminan Terhindar dari Virus Corona Jika Masih Melakukan Hal Ini")