Didatangi Petugas Medis Terbungkus APD, Satu Keluarga di Minahasa Nekat Kabur ke Hutan Demi Hindari Virus Corona

By Diah Puspita Ningrum, Jumat, 17 April 2020 | 09:35 WIB
Satu keluarga kabur ke hutan demi hindari virus corona (Youtube/KOMPAS TV)

Nakita.id - Pandemi virus corona masih menjadi momok menakutkan untuk sebagian besar orang.

Bagaimana tidak? Penyebaran virus corona terbilang sangat cepat dan meluas meski baru muncul pada Desember 2019 lalu.

Hanya selang lima bulan sejak pertama kali muncul, virus corona sudah menelan ribuan nyawa dan menginfeksi ratusan ribu orang.

Baca Juga: Tengah Hadapi Wabah Virus Corona, Jane Shalimar Bagikan Kabar Bahagia Usai Kurang Lebih 2 Bulan Jalani Biduk Rumah Tangga 'Alhamdulillah Hasilnya Positif'

Demi mengantisipasi penularan virus ini, pemerintah mengimbau sejumlah tindakan pencegah seperti rajin mencuci tangan, menerapkan physical distancing, serta bekerja, belajar dan beribadah di rumah.

Namun hal berbeda justru dilakukan oleh satu keluarga asal Minahasa ini, yang memilih mengungsi ke hutan.

Melansir dari Kompas TV, satu keluarga di Minahasa Utara kabur ke hutan setelah tetangga mereka meninggal dunia diduga karena virus corona.

Tidak cuma itu, warga Desa Winetin ini merasa sedih setelah dikucilkan masyarakat setempat karena berstatus ODP.

Sang kepala keluarga, Elly Lasaheng menceritakan rasa kekhawatirannya terhadap virus corona yang sedang merajalela.

Kabar baiknya, setelah empat hari menghabiskan waktu di hutan, keluarga Elly sudah kembali ke rumah.

Elly dan keluarga kembali ke rumah setelah hasil tes memperlihatkan tetangganya yang meninggal dunia ternyata negatif Covid-19.

Baca Juga: Rutin Minum Susu Kunyit Setiap Pagi Saat Perut Kosong, Wanita Ini Justru Dapati Tubuhnya Alami Perubahan Luar Biasa

"Awalnya di desa keluarga saya tiba-tiba datang tim medis dari kecamatan Minahasa Utara, petugas terbungkus semua badan langsung ambil darah," kata Elly.

Kaget didatangi petugas medis, keluarga Elly mengaku kebingungan dan tidak tahu menahu.

Sembari menunggu hasil tes yang akan keluar 14 hari kemudian, Elly dikejutkan dengan kematian tetangganya yang hanya berjarak 10 meter dari rumah.

Mengaku minim informasi dan wawasan tentang virus ini, Elly dan keluarga menjadi panik hingga akhirnya memutuskan pergi ke hutan.

"Ayo kita ke hutan saja," kata Elly pada sang istri.

"Itu kita ada di hutan ada informasi kalau hasilnya bagus (negatif) jadi kita pulang," tambahnya.

Setelah itu, Elly dan keluarga didatangi oleh pemerintah setempat untuk memberikan bantuan.

Baca Juga: Baru 8 Hari Jalankan PSBB, Anies Baswedan Sudah Putar Otak Rencanakan Hal Lain Demi Selamatkan Ribuan Nyawa Warga Jakarta, 'Kenyataannya Tak Bisa Selesai...'

Elly mengaku mendapatkan masker berjumlah dua buah, sedangkan anggota keluarga mereka adalah empat orang.

Ia menyesalkan tidak ada bantuan lain dari pemerintah mengingat toko kelontong tempatnya mengais rezeki sedang sepi pembeli.

"Tidak dapat (bantuan), saya sudah diberhentikan bekerja, di rumah ada warung awalnya itu agak ramai, begitu kita diperiksa kelihatan semua menjauhi kita," tukasnya.