Ternyata, Akurasi Pemeriksaan USG Tidak 100%

By Dini, Rabu, 27 Juli 2016 | 03:30 WIB
Ternyata, Akurasi Pemeriksaan USG Tidak 100% (Dini)

Tabloid-Nakita.com - USG adalah suatu alat bantu dalam melakukan diagnosis dan tindakan medis. Jadi, penggunaannya harus atas dasar indikasi medis dan ada aturan mainnya. 

Penting diperhatikan, dokter yang melakukan pemeriksaan dengan USG seharusnya dokter yang sudah mempunyai sertifikat kompetensi dalam bidang USG yang dikeluarkan perkumpulan profesi. Sertifikasi ini menunjukkan yang bersangkutan berkompeten melakukan USG, mengingat teknik-teknik melakukan dan membaca USG harus dipelajari dengan baik dan benar, guna mendukung hasil diagnostik yang akurat.

Selain itu, jika USG dioperasikan oleh mereka yang tidak ahli atau tidak mengantongi sertifikat kompetensi USG, bisa jadi ia tak tahu berapa lama waktu yang diperlukan untuk melakukan USG pada pasien. Hal ini penting karena dari hasil laporan percobaan di laboratorium, sel yang dikenai gelombang frekuensi tinggi dalam waktu lama akan menjadi panas dan rusak. Nah, jika sel otak yang terkena, bisa jadi ada salah satu struktur saraf bayi yang dikandung menjadi rusak.

Kemudian, walau USG adalah alat canggih dan modern, tapi akurasi/ketepatan pemeriksaan USG tidak bisa 100%, melainkan sekitar 80%. Artinya, kemungkinan ada kelainan bawaan atau kecacatan pada janin yang tidak terdeteksi atau interpretasi kelamin janin yang tidak tepat, bisa saja terjadi. Faktor apa saja yang memengaruhi akurasi pemeriksaan USG?

* Keahlian/kompetensi dokter yang memeriksanyaDiharapkan semua dokter ahli kandungan dapat dengan baik mengoperasikan alat USG sehingga diagnosisnya dapat lebih tepat. Sebenarnya untuk pengoperasian alat ini diperlukan pelatihan berbasis kompetensi dengan sertifikat tertentu.

* Posisi bayiPosisi bayi, seperti tengkurap atau meringkuk, juga menyulitkan daya jangkau/daya tembus alat USG. Meski dengan menggunakan USG 3 atau live 3D sekalipun, tetap ada keterbatasan.

* Kehamilan kembarKondisi hamil kembar juga menyulitkan alat USG melihat masing-masing keadaan bayi secara detail.

* Ketajaman/resolusi alat USG-nya kurang baik.

* Obesitas ibu hamil.

* Air ketuban sedikit.

* Lokasi kelainan, seperti: tumor di daerah perut janin saat usia kehamilan di bawah 20 minggu agak sulit dideteksi.

Itulah yang memengaruhi akurasi pemeriksaan USG, sehingga pemeriksaan ini bisa dilakukan lebih dari sekali.

Ternyata, Akurasi Pemeriksaan USG Tidak 100%
Narasumber: Dr. Judi Januadi Endjun, SpOG, Departemen Obstetri & Ginekologi, RS Pendidikan RSPAD Gatot Subroto Ditkesad, Jakarta

(Gazali Solahuddin)