Lengkap Sudah, Inilah 5 Gejala Tak Biasa yang Ada di Tubuh Manusia Positif Covid-19, Mata Merah hingga Kesemutan!

By Rachel Anastasia Agustina, Sabtu, 9 Mei 2020 | 19:55 WIB
Ilustrasi virus corona (Pixabay.com)

Nakita.id - Lengkap sudah gejala tak biasa yang akan muncul pada orang yang sudah positif virus corona.

Tak dapat dipungkiri juga, wabah Covid-19 ini memang masih 'diraba-raba' oleh dunia medis mengenai gejala pastinya.

Namun sudah jelas bahwa ada juga orang tanpa gejala yang bisa saja memiliki virus ini di dalam tubuhnya.

Baca Juga: Bak Karma Instan, Kelompok Perampok Langsung Bernasib Seperti Ini Setelah Bobol Rumah Pasien Virus Corona

Akan tetapi, masih ada yang tak sadar bahwa beberapa hal yang jarang diketahui ini adalah gejala yang ada di tubuh seseorang positif corona atau pasien.

Dilansir dari The Guardian, 6 Mei 2020, WHO mencatat ada lima gejala tak biasa yang dialami oleh pasien positif virus corona.

Apa saja?

1. Ruam di jari kaki

Beberapa negara melaporkan adanya ruam pada jari-jari kaki pasien Covid-19, menyerupai chilblains, dalam banyak kasus tidak disertai oleh gejala virus yang biasa.

Baca Juga: Tak Bisa Terjun Langsung Beri Bantuan, Pablo Benua dan Rey Utami Nekat Pajang 'Nominal Besar' Uang Sumbangan Mereka: Agar Tidak Disalahgunakan

Kondisi ini kemudian dijuluki "covid toe". Ruam dapat berbentuk lesi merah atau ungu.

Terlepas dari namanya, kondisi ini dapat ditemukan pada sisi atau telapak kaki, atau bahkan pada tangan dan jari.

The European Journal of Pediatric Dermatology melaporkan, kasus ini banyak ditemukan pada anak-anak dan remaja di Italia.

Disebutkan bahwa gejala ini tidak seperti ruam lain yang terkait dengan virus corona, dan kondisi yang belum pernah ditemukan sebelumnya.

Baca Juga: Siap-siap Mengelus Dada, Penelitian dari Singapura Beberkan Wabah Virus Corona di Indonesia yang Semula Diprediksi Berakhir di Bulan Juli Nyatanya Harus Mundur

2. Konjungtivis atau mata merah muda

Konjungtivitis adalah gejala yang jarang terjadi pada kasus Covid-19, dengan partikel virus ditemukan dalam air mata.

Menurut Royal College of Ophthalmologists dan College of Optometrists di Inggris, infeksi saluran pernapasan atas dapat meyebabkan konjungtivitis virus sebagai komplikasi sekunder, dan kondisi ini juga terjadi pada Covid-19.

Namun, tidak mungkin bahwa seseorang muncul dengan konjungtivitis virus sekunder untuk Covid-19 tanpa gejala demam atau batuk terus-menerus.

Sebab, gejala konjungtivitis tampaknya merupakan kondisi yang terlambat muncul.

3. Livedo atau nekrosis

Sebuah studi Spanyol peer-review, yang diterbitkan dalam British Journal of Dermatology pada pekan lalu, menemukan bahwa 6 persen dari 375 kasus virus corona yang diperiksa melibatkan nekrosis yaitu matinya jaringan tubuh karena kurangnya suplai darah, atau livo, dan perubahan warna kulit.

Pada kondisi ini, kulit dapat menjadi belang-belang dan memiliki bagian berwarna ungu atau merah, yang mungkin muncul dalam pola seperti renda.

Baca Juga: Bukti Kejamnya Virus Corona, Artis Senior Ini Sampai Harus 'Ngutang' Demi Sambung Hidup karena Tak Lagi Mendapat Panggilan Syuting

Menurut studi tersebut, kasus ini ditemukan pada pasien yang lebih tua dengan kasus Covid-19 yang lebih parah.

Namun, temuan ini tidak konsisten dan nekrosis juga ditemukan pada beberapa orang dengan gejala virus corona yang tidak memerlukan rawat inap.

4. Pusing /sakit kepala

Sebuah penelitian terhadap 214 pasien di China, yang diterbitkan dalam Jama Neurology, April 2020, menemukan bahwa lebih dari sepertiga kasus pasien positif virus corona mengalami gejala neurologis seperti pusing atau sakit kepala.

Gejala ini meningkat menjadi 45,5 persen pada pasien parah infeksi virus corona.

Merespons temuan itu, profesor virologi Prof Ian Jones mengatakan, kondisi ini umumnya bukan disebabkan oleh virus corona.

Saat ini, komplikasi neurologis mungkin dianggap sebagai konsekuensi dari keparahan penyakit Covid-19 ketimbang masalah baru lainnya.

5. Sensasi kesemutan

Beberapa pasien Covid-19 mengeluh mengalami kesemutan, mendesis, atau bahkan seperti terbakar.

Baca Juga: Warga Dunia Bisa Sedikit Lega, Italia Klaim Temukan Penangkal Virus Corona yang Bisa Selamatkan Banyak Nyawa, Kapan Diproduksi?

Direktur pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah sakit Mount Sinai, New York, Dr Waleed Javaid mengatakan, kemungkinan respons kekebalan pasien terhadap Covid-19 yang menyebabkan munculnya sensasi seperti itu.

"Ada respons imun luas yang terjadi. Sel-sel kekebalan tubuh kita diaktifkan sehingga banyak bahan kimia dilepaskan ke seluruh tubuh kita dan itu dapat hadir atau terasa seperti ada beberapa desis.

Ketika respons kekebalan tubuh kita meningkat, orang-orang dapat merasakan sensasi yang berbeda," ujar Javaid kepada Today.com.

"Saya telah mendengar pengalaman serupa di masa lalu dengan penyakit lain," lanjut dia.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul 5 Gejala Tak Biasa yang Dirasakan Pasien Covid-19, Apa Saja?