nakita.id - ASI penting karena mengandung zat gizi yang diperlukan untuk menunjang proses tumbuh kembang otak dan memerkuat daya tahan alami tubuh bayi. Kandungan ASI yang utama terdiri dari:
- Laktosa. Merupakan karbohidrat utama yang berperan sebagai sumber energi. Laktosa akan dipecah di usus menjadi glukosa dan galaktosa. Sebagian laktosa masuk ke usus besar dan difermentasi oleh laktobasili (bakteri baik pada usus). Laktobasili menekan pertumbuhan kuman penyebab penyakit dengan cara menciptakan keadaan asam pada usus.
Baca juga: Ini Dia Rahasia Nutrisi MPASI. Tak Banyak Moms yang Tahu. Save Ya Moms
- Lemak. Memenuhi sebagian besar kebutuhan energi bayi. Lemak pada ASI mengandung komponen asam lemak esensial, yaitu asam linoleat dan asam alfa linolenat yang dibutuhkan untuk pertumbuhan otak dan mata bayi.
- Protein. Dalam ASI terdapat dalam bentuk whey 70% dan kasein 30%. Komponen utama protein whey ASI adalah alfa-laktalbumin. Laktoferin dan lisozim adalah sebagian protein whey yang berperan dalam pertahanan tubuh.
- Vitamin. ASI mengandung vitamin yang larut dalam air (vitamin C, B6, B12, biotin, kolin, folat, inositol, tiamin, dll) serta trace mineral (kromium, kobalt, iodin, selenium, seng, dll). Ini semua merupakan zat aktif lain dalam ASI yang berperan dalam membentuk kekebalan tubuh.
Jika kita telah memberikan ASI, menurut dr Frieda Handayani, Sp.A, dar RS Eva Sari, Rawamangun-Jakarta, jagan lantas merasa puas. Banyak, lo, mengira sudah sukses memberikan ASI, padahal belum.
Untuk mengetahui apakah Si Kecil sudah tercukupi kebutuhan ASI hariannya dengan baik, yuk kita ceklist point-point berikut ini:
1. ASI berlimpah padahari ke-2 sampai ke-4 setelah melahirkan, payudara membesar, seringkali ASI menetes spontan.
2. Bayi menyusu 8-12 kali sehari, dengan pelekatan yang benar pada setiap payudara dan mengisap teratur selama minimal 10 menit pada setiap payudara.
Baca juga: 4 Manfaat Utama Air Putih Bagi Anak dan 2 Hal Penting Perlu Perhatian
3. Bayi tampak puas setelah menyusu, seringkali tertidur saat menyusu terutama pada payudara kedua.
4. Frekuensi buang air kecil (BAK) bayi >6 kali sehari.
5. Frekuensi buang air besar(BAB) >4 kali seharidengan volume ± 1 sendok makan, pada bayi usia 4 hari sampai 4 minggu.
6. Tinja kekuningan dengan butiran putih susu pada bayi berusia 4-5 hari.
7. Berat badan bayi tidak turun lebih dari 10% dibandingkan berat lahir.