Nakita.id – Moms pastinya sudah tidak asing lagi dengan istilah mompreneur, ibu yang sekaligus merintis karier sebagai wirausaha.
Nah, jauh sebelum work from home jadi “new normal”, di dunia mama sudah ada mompreneurship yang juga disebut “new normal”.
Mengurus rumah tangga, merawat anak dan suami, sambil merintis bisnis bukanlah hal yang aneh lagi.
Ada rasa bangga di hati para Moms yang berhasil melakukannya karena membuktikan bahwa perempuan punya kemampuan yang setara dalam hal memperoleh penghasilan secara mandiri.
Jika dihitung-hitung di Indonesia lumayan banyak juga mompreneur yang sukses merintis bisnisnya dari nol. Bermodal hobi atau keahlian, menjadi bisnis yang besar.
Baca Juga: Astrid Satwika, Menjadi Mompreneur lewat Media Sosial
Namun sayang, tidak mudah bagi perempuan merintis jalan di dunia usaha.
Pertiwi T Boeditomo, Programme Officer for Women Entrepreneurship UN Women, Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan, mengatakan bahwa sebenarnya di Indonesia punya banyak pengusaha UMKM perempuan.
Melihat data Badan Pusat Statistik tahun 2018 saja, ada 37 juta UMKM yang dikelola perempuan atau 64,5 persen dari jumlah seluruh UMKM di tanah air.
Namun, polanya berbentuk piramida, di mana usaha mikro paling besar.
“Kita bisa lihat bahwa dari banyaknya UMKM di Indonesia, 98,7 persennya masih merupakan usaha mikro dengan omzet sampai dengan 300 juta rupiah setahun," ujar Pertiwi dalam kesempatan wawancara usai Kuliah Whatsapp (Kulwap) WeLearn dari UN Women, Selasa (12/5/2020) lalu.
Menurut data Bank Dunia tahun 2016, lanjutnya, jika dibanding usaha yang dirintis laki-laki, pengusaha perempuan di Indonesia terkonsentrasi di sektor bernilai rendah (low value sector). Khususnya di bidang perdagangan dan jasa.