Stres Saat Hamil Menyebabkan Anak Autisme, Benarkah?

By Gisela Niken, Senin, 13 Juni 2016 | 04:35 WIB
Stres Saat Hamil Menyebabkan Anak Autisme, Benarkah? (Gisela Niken)

Tabloid-Nakita.com – Beberapa penelitian telah mengungkapan berbagai alasan dan faktor yang menyebabkan autisme pada anak. Kelebihan sam folat hingga pola makan tidak teratur pada ibu hamil turut meningkatkan risiko autisme. Sebuah penelitian terbaru mengungkapkan bahaya stres pada ibu hamil yakni dapa berpengaruh pada autisme. Seperti apakah pengaruhnya?Baca juga: Stres pada ibu hamil dapat pengaruhi berat badan bayi

Stres pada ibu hamil memang telah dikaitkan pada banyak hal, mulai dari hal yang negatif bahkan positif. Ada beberapa penelitian yang mengungkapkan stres akan meningkatkan risiko prematur dan lahir dengan berat badan rendah. Sementara penelitian lain mengatakan stres pada ibu hamil punya manfaat yakni memberikan kekuatan pada janin untuk menghadapi gangguan kehamilan.

Sebuah studi yang dipublikasikan dalam New England Journal of Medicine mengungkapkan stres saat hamil juga menyebabkan autisme. “Autisme memang sering dianggap kelainan genetik. Namun, sudah banyak penelitian sebelumnya bahwa pengaruh lingkungan juga dapat menjadi penyebabnya,” ujar salah satu peneliti, David Beversdorf, MD.Baca juga: Stres dapat ganggu kehamilan

Sebenarnya ada hal baik  yang bisa diambil dari penelitian ini. Dengan mengetahui bahaya stres, Mama tak perlu terlalu panik dan stres mengenai banyak hal. Pada umumnya ibu hamil stres akibat ketakutan menderita kelainan atau merasa takut jika mengalami diabetes dan preeklamsia. Stres dan rasa takut juga bisa datang karena takut gagal menjadi orangtua.

Pada penelitian ini, para peneliti meminta ibu dengan anak autisme untuk mencatat rasa stres atau tekanan yang mereka rasakan selama kehamilan. Para peneliti juga mencatat kejadian yang membuat stres seperti kehilangan pekerjaan. Darah ibu kemudian diuji untuk melihat kandungan yang memungkinkan seseorang jadi mudah stres.Baca juga: Stres penyebab proses melahirkan lama

Hasilnya, ibu yang memiliki anak autisme memiliki stres pada trimester kedua ketiga. Pada hal ini, tekanan yang dirasakan tentu merupakan tekanan yang cukup berat. Para peneliti perlu melakukan penelitian lebih lanjut mengenai bagaimana gen stres bekerja dalam tubuh agar membantu proses pencegahan autisme.

Memang ada banyak bahaya stres pada ibu hamil yang perlu Mama ketahui. Stres saat hamil tidak hanya berpengaruh pada kesehatan janin saja tetapi pada kesehatan Mama. Untuk itu, ada baiknya mencoba kegiatan yang menenangkan dan menyenangkan agar membebaskan Mama dari rasa stres.(Niken/Fit Pregnancy)