Tabloid-Nakita.com – Di trimester akhir kehamilan, normalnya posisi atau letak kepala janin berada di bawah alias siap memasuki jalan lahir. Namun tak jarang, hingga mendekati HPL (hari perkiraan lahir), buah hati di kandungan Mama masih tak mau beranjak dari posisi kepala di atas alias janin sungsang.
Jangan khawatir, Ma. Janin sungsang masih bisa diubah ke posisinya yang normal dengan melakukan tindakan versi luar atau external cephalic version/EVC, yakni pemijatan atau penekanan pada perut. Namun, jangan buru-buru mendatangi pemijat untuk melakukan pijat perut tradisional, ya, Ma. Pasalnya, untuk mengubah letak janin dari sungsang ke posisi normal harus dilakukan oleh dokter obgin yang memang berkompetensi. Jadi, enggak sembarang orang bisa melakukannya, Ma.
Itulah mengapa, bagi Mama yang memeriksakan kehamilannya pada bidan dan terdeteksi janin sungsang di trimester akhir, menurut dr. Mariza Yustina, SpOG dari RS Hermina Ciputat, sebaiknya Mama merujuk ke RS terdekat untuk membuat perencanaan persalinan dengan dokter kandungan. Hal ini penting dilakukan demi mendapatkan penanganan tepat, agar janin dan Mama senantiasa sehat.
Bila keadaan sangat mendesak, misalnya, Mama sudah tak memiliki waktu lagi untuk merujuk ke dokter karena bayi sudah akan lahir sementara letak janin sungsang, maka bidan penolong persalinan harus dibantu oleh bidan lain yang telah dilatih kompetensi untuk menolong persalinan sungsang.
Nah, demi mencegah kemungkinan terjadinya kondisi yang mendesak, untuk Mama yang memeriksakan kehamilannya di bidan, dr. Mariza menyarankan agar tetap melakukan pemeriksaan USG sebanyak 4 kali selama kehamilan, yaitu satu kali di awal kehamilan; satu kali lagi di awal trimester kedua untuk mendeteksi kelainan bawaan pada janin; berikutnya di awal dan di akhir trimester ketiga untuk mengetahui posisi dan kesiapan janin menjelang persalinan.
Selain tindakan versi luar yang hanya boleh dilakukan oleh dokter obgin berkompetensi, sebenarnya Mama juga bisa membantu janin sungsang kembali ke posisi normal. Cukup dengan melakukan knee chest position atau menungging dimana posisi bokong diangkat lebih tinggi, seperti pada gerakan sujud. Dengan cara ini diharapkan kepala bayi akan turun ke bagian bawah rahim karena bantuan gaya gravitasi.
Namun perlu dipahami, tidak semua posisi sungsang dapat berubah menjadi posisi kepala, meski sudah diupayakan untuk mengubahnya. Begitu pun dengan persalinan normal, tidak semua janin sungsang bisa dilahirkan melalui persalinan per vaginam alias normal. Ada sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi agar Mama bisa melahirkan normal meskipun janin sungsang.
Selengkapnya mengenai janin sungsang ini dapat Mama simak di rubrik Kehamilan TRIMESTER III Tabloid nakita edisi 898 yang terbit Rabu, 15 Juni 2016 (edar sampai dengan Selasa, 21 Juni 2016). [*]
Ayunda Pininta Kasih/JE