Tabloid-Nakita.com - Memberikan ASI barangkali menjadi suatu anugerah terbesar yang bisa diberikan oleh seorang ibu pada anaknya. Tetapi, tak semua ibu dapat melalui proses menyusui dengan mudah. Seringkali, menyusui butuh pengorbanan besar dari sang ibu. Bagaimana pun sulitnya, setiap ibu pasti rela melalui segala halangan ini karena menyusui adalah suatu keputusan besar yang menuntut tanggungjawab. Ingin tahu betapa menyusui butuh pengorbanan besar?
Langsung menetek atau dari botol? Menyusui bayi punya manfaat sampingan berupa bonding. Itulah saat ketika Mama bisa berkomunikasi dengan bayi, bahkan hanya melalui tatapan mata. Namun, sebagian ibu ternyata harus rela memberikan ASI perah saja kepada si bayi ketika harus bekerja. Mama harus memompa ASI dan membuat stok yang cukup di rumah. Bagi yang memiliki bayi kembar, tentu tak bisa membayangkan harus selalu menyusui dua bayi sekaligus tanpa dibantu botol. Semua alasan ini dapat dipahami, karena bagaimana pun yang penting adalah ASI-nya. Apa pun situasinya, memilih untuk memberikan ASI tetaplah yang terbaik, karena memberikan kekebalan dan nutrisi secara maksimal pada anak.
Harus siap memompa ASI di mana-mana Ketika masih dalam proses menyusui, bersiaplah untuk menyusui atau memompa ASI di mana saja. Entah itu di kantor, di mall, di tempat arisan, dan lain sebagainya. Karena ketika Mama diberkahi kesempatan untuk menyusui secara eksklusif, dan Mama harus meninggalkan anak untuk bekerja, mau tak mau Mama harus memompa ASI. Setelah itu, Mama harus siap memompa kapan saja, bahkan mungkin harus secara darurat. Mungkin Mama harus melakukannya di mobil, di toilet, di ruang ganti, pada pukul 04.00 pagi, atau sebelum pulang dari kantor. Apa pun, semua ibu akan rela melakukannya demi pertumbuhan si kecil.
Sulitnya menyapih anak Banyak asosiasi ibu menyusui yang menyarankan untuk membiarkan anak memutuskan kapan berhenti menyusu. Mama memang bisa menunggu sampai si kecil siap disapih, tapi kemungkinan besar mereka akan memilih untuk terus menetek. Oleh karena itu, Mama lah yang harus menuntun mereka untuk berhenti menetek, dan siap menjalani cara baru dalam hidup mereka. Mama akan menemukan caranya ketika sudah siap, entah itu dalam enam minggu, enam bulan, setahun, atau lebih lama lagi. Prosesnya tidak akan mudah, namun yang pasti proses menyapih anak akan berhasil. Momen tersebut akan sedikit menyedihkan karena Mama tak akan merasakan kedekatan seerat itu lagi, tapi harus dijalani karena anak memang telah siap memasuki dunia barunya.
Banyak gangguan saat menyusui Apa pun upaya Mama untuk menyusui, sadarilah bahwa pada proses menyusui memang tidak selalu lancar. Banyak penyebabnya, entah ASI tidak segera keluar, tidak dapat mengatasi sensasi ketika menyusui, mengalami masalah pada puting payudara seperti lecet, ruam, terbenam, atau terlalu sering membengkak karena bayi tidak segera menyusu. Kadang-kadang, Mama bahkan tidak tahu apa penyebab tidak dapat menyusui sehingga butuh waktu lebih lama sampai akhirnya berhasil menyusui. Tetaplah bersabar dan berpikir positif, mintalah bantuan pada konsultan laktasi agar Mama bisa mengatasinya.
Itulah fakta tentang menyusui yang butuh pengorbanan. Menakjubkan ya, Mam, bagaimana si kecil bisa tumbuh sehat dan cerdas berkat nutrisi dari tubuh Mama sendiri!