Takut Risiko Tensi Naik Setelah Makan Daging Kambing, Ternyata Mitos Moms! Ini Kata Para Ahli

By Ine Yulita Sari, Sabtu, 1 Agustus 2020 | 08:00 WIB
Takut Risiko Tensi Naik Setelah Makan Daging Kambing, Ternyata Mitos Moms! Ini Kata Para Ahli (Pixabay)

Takut Risiko Tensi Naik Setelah Makan Daging Kambing, Ternyata Mitos Moms! Ini Kata Para Ahli

Nakita.id - Akhir pekan ini menjadi momen yang begitu menggembirakan bagi masyarakat muslim terutama di Indonesia.

Pada hari Jumat tanggal 31 Juli 2020, umat muslim akan merayakan hari raya Idul Adha.

Baca Juga: Daripada Khawatir Kolesterol Meningkat Gara-gara Daging Kambing, Lebih Baik Sediakan 5 Makanan Ini Juga di Meja Makan Saat Idul Adha

Biasanya setelah menjalankan shalat ied, masyarakat akan mengadakan acara penyembelihan qurban seperti kambing dan sapi.

Tak hanya itu, salah satu momen yang paling dinanti adalah menyantap daging kambing dan sapi bersama keluarga atau teman.

Baca Juga: Gunakan Baking Soda Untuk Bikin Daging Kurban Saat Iduladha Lebih Empuk, Begini Cara Praktis dan Cepatnya

Dikutip Tribunpalu.com dari Buku Ajar Ilmu Kesehatan: Memahami Gejala, Tanda dan Mitos (2019) karya Dr. dr. Umar Zein, DTM&H., Sp.PD., KPTI., FINASIM dan dr. Emir El Newi, Sp.M, bahkan dijelaskan bahwa daging kambing tetap lebih baik daripada daging sapi maupun daging ayam, sehingga aman dikonsumsi oleh penderita hipertensi sekalipun.

Hal itu dikarenakan kolesterol daging kambing diketahui lebih rendah dibanding daging sapi dan daging ayam.

Kadar kolesterol daging kambing hanya sekitar 57 mg per 100 gram.

Sedangkan kadar kolesterol daging sapi sekitar 89 mg per 100 gram dan daging ayam 83 mg per 100 gram.

Kandungan lemak pada daging kambing juga terhitung lebih rendah dibanding daging sapi maupun daging ayam.

Jika ditotal, kandungan lemak pada 100 gram daging kambing hanya 2,3 gram.

Sementara, kandungan lemak pada 100 gram daging sapi bisa mencapai 15 gram dan daging ayam kurang lebih 7,5 gram.

Selain kandungan kolesterol dan lemak, kandungan kalori daging kambing juga terhitung lebih rendah dibanding daging sapi maupun daging ayam.

Baca Juga: Dianggap Mujarab Tingkatkan Gairah Seksual dan Vitalitas Pria, Khasiat Makan Daging Kambing Terbukti Ampuh?

Setiap 100 gram daging kambing mengandung sekitar 109 kalori. Jumlah tersebut jauh lebih rendah dibanding daging sapi yang mencapai 250 kalori dan daging ayam 196 kalori.

Meski demikian, daging kambing tetap merupakan sumber protein hewani yang sama baiknya dengan daging sapi maupun daging ayam.

Total protein hewani dalam 100 gram daging kambing kurang lebih mencapai sekitar 20 gram, sementara daging sapi 25 gram dan daging ayam 30 gram.

"Satu porsi daging kambing 100 gram sudah dapat mencukupi hampir 50 persen kebutuhan protein harian tubuh," tulis dr. Umar Zein, dkk.

Walaupun memiliki manfaat yang baik, masih banyak orang yang menghindari makan daging kambing, terutama bagi penderita darah tinggi alias hipertensi.

Baca Juga: Masih Suka Konsumsi Daging Kambing di Usia 78 Tahun, Ternyata Ini Rahasia Panjang Umur Komedian Haji Bolot

Pasalnya, selama ini daging kambing disebut-sebut mengandung tinggi kolesterol dan bisa meningkatkan tekanan darah. 

Alhasil, dikhawatirkan akan menyebabkan tekanan darah melonjak drastis.

Nah, apakah isu bahwa olahan kambing bikin tekanan darah tinggi itu termasuk fakta atau hanya hoax?

Melansir dari Kompas.com, Dokter Spesialis Gizi Klinik, dr Johanes Chandrawinata, SpGK, mengatakan, datangnya penyakit darah tinggi saat mengonsumsi daging kambing hanya lah mitos.

Johanes juga mengatakan bahwa mengunyah satu kilogram daging kambing sekali pun tidak akan mendatangkan penyakit darah tinggi.

"Kambing cukup sehat asal dagingnya saja, bukan dibarengi dengan jeroan, babat, otak, dan usus,” tutur Johanes.

Dengan begini, rumor daging kambing penyebab darah tinggi merupakan hoax, selama yang dimakan adalah dagingnya.

Kalau yang dimakan semacam jeroan, babat, dan sebagainya, bisa menyebabkan darah tinggi juga.