Stok Daging di Rumah Masih Banyak? Hindari Minum Manis Saat Makan Daging atau Ini yang akan Moms Rasakan

By Cynthia Paramitha Trisnanda, Sabtu, 1 Agustus 2020 | 08:15 WIB
Ilustrasi hindari minum manis setelah makan daging (Sajian Sedap)

Nakita.id - Setelah merayakan Hari Raya Iduladha, pasti banyak stok daging yang menumpuk di rumah kan Moms?

Hal ini tentu membuat Moms akan lebih sering memasak olahan daging yang masih ada.

Akan tetapi, konsumsi daging mesti dibatasi jumlahnya ya Moms.

Baca Juga: Makan Banyak Daging Saat Iduladha Tapi Tetap Sehat? Tentu Bisa, Ini Tipsnya

Tak hanya itu, saat makan daging Moms juga harus memerhatikan beberapa aturan penting.

Karena beberapa orang melakukan kesalahan saat makan daging dan justru berakibat fatal.

Salah satunya minum manis saat makan daging.

Mengapa bisa demikian?

Mengutip dari Health Line, daging yang mengandung protein tinggi dilarang dikonsumsi bersamaan dengan minuman manis.

Hal ini karena protein yang tinggi sangat bermanfaat bagi seseorang sedang dalam masa pemulihan.

Ilustrasi dilarang minum manis saat makan daging
Kandungan protein dapat mempercepat pemulihan luka, memperkuat kekebalan tubuh, dan serangkaian manfaat lain.

Baca Juga: Selain Mencuci Daging Mentah, Ini Kebiasaan Mengolah Ayam yang Bahaya!Akan tetapi tingginya manfaat daging tersebut ternyata bisa rusak oleh minuman bergula tinggi, seperti soda, teh manis, minuman manis kemasan, dan bahkan jus buah.Oleh karena itu saat makan daging Mons diimbau untuk tidak minum manis.

Selain merusak manfaat protein, sejumlah penelitian membuktikan bila minuman manis yang mengandung gula tinggi dapat menghancurkan metabolisme tubuh, sehingga membuat tubuh cepat gemuk saat dipasangkan dengan makanan berprotein tinggi.Menurut sebuah studi yang terbit di jurnal BMC Nutrition, terdapat pertanyaan tentang, “Apa yang terjadi saat Ibu menggabungkan makanan sehat dan minuman yang tidak sehat? Apakah efek negatifnya lebih besar ketimbang efek positif?”

Dalam penelitian tersebut, para periset menemukan hasil yang terjadi saat mencampur sesuatu yang manis dengan makanan kaya protein.Hasilnya adalah kedua konsistensi tersebut justru mampu menambah berat badan tubuh.Periset mengumpulkan 27 orang dewasa muda dengan berat badan yang sehat dan melibatkan mereka ke dalam dua studi 24 jam.Setelah semalaman berpuasa, peserta diberi dua porsi makanan yang masing-masing mengandung 15 persen protein dan 30 persen protein.

Baca Juga: Jangan Sampai Salah Langkah, Ini Cara Memotong Daging yang Tepat Agar Empuk dan Tidak AlotSetiap makanan mengandung 500 kalori dan 17 gram lemak dan salah satu porsi makan dipasangkan dengan minuman manis.

Ilustrasi minum manis saat makan daging sebabkan kenaikan berat badan
Selama penelitian, peserta studi ditempatkan di ruang kalorimeter.

Dalam ruangan tersebut dapat diukur aktivitas, oksigen, karbon dioksida, temperatur, dan tekanan untuk mengetahui pengeluaran energi dan pengolahan nutrisi oleh tubuh.

Setelah hasil keluar, penelian menunjukkan adanya penurunan oksidasi lemak dalam tubuh, yaitu sebuah proses penting dalam pembakaran lemak pada peserta yang minum protein dengan minuman manis.

"Kami terkejut dengan dampak minuman manis pada metabolisme saat dipasangkan dengan makanan berprotein tinggi," kata pemimpin penelitian Shanon Casperson, Ph.D., ahli biologi penelitian di Pusat Penelitian Nutrisi Manusia di Grand Forks AS.

Selain itu, peneliti juga mengungkapkan hasil tersebut akan memiliki efek berikut."Kombinasi ini juga meningkatkan keinginan makan makanan gurih dan asin selama empat jam setelah makan."Studi tersebut menunjukkan bahwa memasangkan minuman manis dengan makanan tinggi protein dapat mempengaruhi asupan dan keseimbangan energi.

Baca Juga: Masih Sering Dilakukan, Ternyata Membeli Daging Beku Malah Berbahaya, Ini yang Harusnya Dilakukan"Di sisi asupan, energi tambahan dari minuman manis tidak membuat orang merasa lebih kenyang," kata Casperson."Di sisi pengeluaran, kalori tambahan dari minuman manis tidak mudah dikeluarkan tubuh dan justru menyebabkan penurunan pembakaran lemak."