Tabloid-Nakita.com - Bareskrim Polri mengungkap pembuatan vaksin palsu yang dicampur dengan bahan kimia berbahaya. Bahkan, wadah yang digunakan adalah botol bekas air mineral yang didapat dari tempat penampungan sampah.
Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri, Brigjen Agung Setiya, mengatakan tersangka AP membuat vaksin palsu. Tersangka menggunakan larutan kimia yang dibuatnya sendiri. Bahkan botol yan dipakai adalah botol bekas vaksin yang didapat dari pengepul botol bekas.
“Label vaksin dibuatnya di percetakan di Kalideres. Pemilik percetakan ini yang masih kami cari,” katanya di Gedung Bareskrim, Rabu (21/6/2016).
Celakanya lagi, kandungan vaksin palsu tersebut sangat berbahaya bagi kesehatan bayi. "Kalau kandungannya sebagian sedang kita periksa. Tapi untuk yang tuberculid dia menggunakan gentamicinyang dicampur dengan air. Gentamicin itu antibiotik--ini vaksinnya yang untuk TBC yang menyebabkan fungsi tubuh tak berjalan dan merugikan kesehatan," kata Deputi Bidang Pengawasan Produk Terapetik dan Narkotika, Psikotropika & Zat Adiktif, Drs. T., Bahdar Johan saat temu media di Jakarta, Kamis (23/6/2016).
Apalagi kondisi isi vaksin itu juga tidak steril. Nah, jika masuk ke dalam tubuh, efeknya bisa menimbulkan demam hingga infeksi berat karena rawan mengandung bakteri.
Tersangka, sambungnya, memproduksi vaksin campak, polio, hepatitis B, tetanus dan BCG. Bahkan vaksin palsu itu ditemukan di lokasi yang tak steril karena banyak obat, larutan dan bahan berbahaya.
“Tersangka mengisi ampul dengan cairan buatannya yang mirip vaksin lalu menempelkan merk dan label,” ungkapnya. “Cairan buatan tersangka itu antibiotik gentamicin yang dicampur cairan infus.”
Menurutnya, vaksin abal-abal itu dijual ke sejumlah klinik di sejumlah tempat di Jakarta. Harganya, hampir sama dengan harga vaksiun asli agar tak mencurigakan.
(Ipoel/Berbagai Sumber)