Terjadi Lagi, Seorang Ibu Harus Kehilangan Calon Bayinya di Dalam Kandungan Gara-gara Belum Lakukan Rapid Test: 'Ketuban Saya Sudah Pecah, Darah Saya Sudah Banyak Keluar'

By Gabriela Stefani, Jumat, 21 Agustus 2020 | 13:30 WIB
Seorang ibu kembali kehilangan calon bayinya karena tidak rapid test (Kompas.com/NURWAHIDAH)

"Saya itu kecewa, kenapa prosedur atau aturan ketika kami akan melahirkan tidak diberitahu bahwa wajib membawa hasil rapid test," kata Arianti.

Menurutnya, tak semua ibu hamil yang hendak melahirkan mengetahui aturan tersebut.

"Ibu-ibu yang akan melahirkan kan tidak akan tahu ini, karena tidak pernah ada pemberitahuan ketika kami memeriksakan kandungan menjelang melahirkan, " kata Arianti.

Menurut Arianti, aturan itu tak akan memberatkan jika diberitahu sejak awal. Dirinya pun akan menyiapkan dokumen hasil rapid test beberapa hari sebelum melahirkan.

Baca Juga: Begini Panduan New Normal untuk Moms yang Sedang Hamil, Mulai dari Kontrol Kehamilan hingga Vaksinasi Si Kecil Setelah Persalinan

Arianti menceritakan awal mula peristiwa yang menyebabkan buah hatinya meninggal itu.

Awalnya, Arianti merasa sakit perut pada Selasa (18/8/2020) pagi. Ia menduga ketubannya pecah karena cairan yang disertai darah banyak keluar.

Arianti bersama suami dan ibunya, Jero Fatmawati, pun segera berangkat menuju RSAD Wira Bhakti Mataram. Mereka memilih rumah sakit itu karena putri pertamanya juga lahir di sana.

Tiba di rumah sakit, perut Arianti semakin sakit. Ia meminta petugas jaga di RSAD segera menanganinya.

"Saya juga lapor kalau ketuban saya pecah dan ada banyak darah, " katanya.