Pedoman Mengenalkan Makanan Bayi

By Ipoel , Kamis, 16 Juni 2016 | 03:03 WIB
Pedoman Mengenalkan Makanan Bayi (Ipoel )

Tabloid-Nakita.com- Setelah selama 6 bulan penuh bayi hanya mendapatkan air susu ibu (ASI) dari sang Mama. Kini, selepas 6 bulan, bayi perlu mendapatkan makanan bayi alias makanan pendamping ASI (MPASI). Alasannya, mulai usia 6 bulan, kapasitas pencernaan, enzim pencernaan, dan kemampuan metabolisme bayi sudah siap untuk menerima makanan lain disamping ASI.

Baca juga: Jangan sampai salah! Ini dia bahan-bahan aman (sayur, buah, dan sumber karbohidrat) untuk membuat MPASI

 Selain itu, kemampuan menggigit dan mengunyah tidak serta merta muncul dengan sendirinya, melainkan perlu banyak latihan sehingga pada saatnya nanti anak siap menerima makanan keluarga. Bayi yang terlambat diberi makanan padat, untuk selanjutnya akan mengalami kesulitan makan, karena keterampilan makannya terlambat dilatih. Contoh, di usia 1 tahun masih makan yang cair dan lembut karena malas mengunyah. Keterlambatan pemberian makanan padat juga membuat berat badan bayi tidak mencapai bobot ideal sehingga rentan mengalami gangguan tumbuh kembang. Itulah mengapa, pemberian makanan padat tak boleh ditunda atau jangan lebih dari usia 6 bulan.

Baca juga: 10 kiat sukses beri MPASI 

Berikut pedoman tepat mengenalkan makanan bayi alias makanan pendamping ASI (MPASI):

Bayi baru lepas dari ASI eksklusif dan ia pun baru mulai keluar gigi, karena itu kita harus memperkenalkan makanan dalam bentuk lunak dan agak cair, umumnya berupa bubur susu. Gunakan bahan dari tepung serealia bebas gluten (karena tidak semua bayi mampu mencerna protein yang disebut gluten ini) seperti beras, beras merah, maizena, kacang hijau, dengan ditambah susu (ASI atau susu formula).

Baca juga: Ini dia 4 alasan MPASI diberikan setelah 6 bulan 

Kemampuan pencernaan bayi sudah lebih baik dan giginya juga sudah tumbuh meski belum banyak, sehingga si kecil bisa diberikan bubur saring, terbuat dari bahan makanan sumber karbohidrat (beras, makaroni) dan protein hewani (hati, ayam, ikan) maupun nabati (tahu, tempe). Cara membuatnya sama seperti membuat bubur nasi namun tidak ditambahkan garam maupun bumbu lainnya. Berikan kepada bayi setelah bubur disaring.

 Baca juga: 5 menu MPASI rumahan yang mudah dan sehat

Umumnya gigi-geligi bayi sudah banyak yang tumbuh sehingga bayi mulai mampu mengunyah lebih baik. Kita bisa memperkenalkan bubur biasa (tidak disaring lagi), dengan lauk-pauknya (sayur dan sumber protein) dicincang kasar.

Biasanya, bayi sudah memiliki banyak gigi yang kuat. Kita bisa memberikan nasi tim beserta lauk pauknya.  Mulai usia ini, garam boleh diberikan tapi sedikit saja. Begitu pun bumbu lainnya seperti bawang merah dan putih. Hindari bumbu penyedap. Tak perlu khawatir makanan si kecil kurang asin atau gurih karena anak sebetulnya belum terlalu menuntut rasa.

Ipoel

Narasumber:

dr Eva j Soelaeman, SpA, dari Rumah sakit Harapan Kita Jakarta