Ini Tandanya Jika Anak Siap Toilet Training

By Gisela Niken, Senin, 18 Juli 2016 | 06:00 WIB
Ini Tandanya Jika Anak Siap Toilet Training (Gisela Niken)

Tabloid-Nakita.com – Banyak orangtua yang ingin si kecil dapat ke toilet sendiri dan lepas dari popoknya. Toilet training menjadi proses yang dinanti oleh banyak orangtua. Namun sebelum Mama dan Papa melakukannya, ada baiknya coba melihat tanda anak siap toilet training. Kesiapan ini sangat penting untuk keberhasilannya dan juga untuk mencegah trauma di kemudian hari.Baca juga: Salah kaprah saat mengajarkan toilet training

Pada umumnya anak akan mulai belajar pada usia 3 tahun. Anak pada usia ini biasanya sudah tidak suka melempar benda tanpa alasan. Anak yang sudah siap toilet training juga mulai mengetahui dorongan pup dan pipis. Sehingga ia sudah bisa menolak jika diajak ke toilet. Sistem pencernaannya juga sudah mulai matang sehingga jadwal ke toiletnya sudah mulai teratur.

Selain tanda siap toilet training, Mama juga perlu memahami tanda anak yang belum siap untuk melakukannya. Jangan sampai Mama memaksa si kecil jika ia masih melakukan tanda tidak siap. Anak yang belum siap toilet training biasanya akan malas dan sulit untuk berganti popok. Selain itu, ia juga tidak menyadari dorongan ke kamar mandi dan melawan jika diajak menggunakan toilet.Baca juga: Cara anak tidak mengompol di malam hari dengan toilet training

Lalu bagiamana caranya untuk melihat siap dan tidaknya anak dalam toilet training dan membuatnya siap? Mama tidak perlu tegang dan khawatir akan hal ini. Mama yang terlalu takut juga akan membuat si kecil menjadi takut melalui fase ini. Mama juga perlu melatih si kecil untuk menikmati segala sesuatunya sendiri. Misalnya dimulai dari makan dan minum. Kemandirian ini akan membuat ia juga berani dalam mencoba toilet training.Baca juga:  Trik mudah toilet training untuk anak perempuan

Selain tanda anak siap toilet training, Mama juga perlu melihat kegelisahan yang ada di dalam diri anak. Anak seusia ini biasanya sering merasa panik atau tertekan. Mama perlu memintanya bercerita akan apa yang ia rasakan. Anak juga cenderung malas untuk melakukan hal yang baru. Bantu si kecil dengan memperkenalkan toilet dan barang-barang di dalamnya jadi hal yang tidak aneh baginya.(Niken/Huffington Post)