Jadi Salah Satu Ciri-ciri Mau Mendekati Persalinan, Ketahui Perbedaan Kontraksi Palsu dan Asli Agar Tak Tertipu

By Ratnaningtyas Winahyu, Jumat, 2 Oktober 2020 | 13:15 WIB
Ciri-ciri mau mendekati persalinan, ini perbedaan kontraksi palsu dan asli (Freepik.com/standret)

Jadi Salah Satu Ciri-ciri Mau Mendekati Persalinan, Ketahui Perbedaan Kontraksi Palsu dan Asli Agar Tak Tertipu

Nakita.id – Merupakan salah satu ciri-ciri mau mendekati persalinan, jangan sampai terkecoh dengan kontraksi palsu.

Memasuki usia kandungan 37 minggu, biasanya banyak ibu hamil yang terkecoh.

Ya, tak sedikit ibu hamil yang langsung memutuskan ke rumah sakit bahkan sampai menginap, karena mengira sudah mendekati persalinan.

Baca Juga: Benarkah Luka Jahitan Usai Persalinan Normal Bisa Sembuh dalam Hitungan Hari? Begini Penjelasannya Menurut Ahli

Salah satu yang kerap membuat ibu hamil terkecoh adalah kontraksi.

Agar hal tersebut tak terjadi, yuk ketahui perbedaan kontraksi palsu dan asli berikut ini.

Melansir dari Kompas.com, Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan dr. Eric Kasmara, Sp. OG pun menjelaskan perbedaan keduanya dalam webinar RSPI: Persiapan Persalinan di Masa New Normal, Kamis (18/6/2020).

Baca Juga: Hubungan Intim Melambat Setelah Melahirkan? Ini Tips Kembalikan Gairah Seksual Pasca Persalinan

Waktu timbul kontraksi

Kontraksi palsu mulai timbul pada saat usia kehamilan di atas 20 minggu dan menjelang persalinan. Kontraksinya pun terjadi secara tidak teratur.

Sementara kontraksi asli biasanya mulai timbul pada saat usia kehamilan 37-40 minggu.

"Ibu hamil suka bilang perut suka terasa kencang jangan-jangan mau lahiran, tapi nyatanya itu kontraksi palsu," kata dr. Eric.

Durasi kontraksi

Kontraksi palsu umumnya terjadi secara singkat, yakni sekitar 20 detik. Meski begitu, ada pula kontraksi palsu yang bisa juga terjadi sampai 2 menit atau lebih.

Baca Juga: Jangan Berlebihan! Dokter Sarankan untuk Pastikan Hal Ini Dulu Sebelum Mulai Berhubungan Intim Lagi Usai Menjalani Persalinan Normal

Sedangkan, kontraksi asli umumnya memiliki durasi 30-60 detik. Namun, jika sudah mendekati waktu persalinan, kontraksi bisa menjadi 75 detik atau lebih.

Frekuensi dan intensitas

Kontraksi palsu muncul secara tidak teratur, terjadi sekitar 1-2 kali sehari atau lebih dalam sehari.

Kontraksi yang terjadi pun tidak bertambah sering dan hilang saat ibu hamil beristirahat.

"Biasanya (kontraksi palsu muncul) kalau ibu sedang kecapekan atau dehidrasi," ujar dr Eric.

Sementara itu, kontraksi asli muncul teratur dengan interval dan sering terjadi.

Baca Juga: Penyebab Terjadinya Sembelit Usai Persalinan Normal dan Cara Mudah Mengatasinya

Misalnya, awalnya muncul setiap 10 menit sekali, kemudian semakin lama semakin intens dan intervalnya semakin pendek.

"Kontraksinya tidak hilang meski ibu berisitirahat, itu tetap terasa," tambahnya.

Rasa nyeri

Pada kontraksi palsu, perut terasa mulas tanpa rasa nyeri, dimulai dengan bagian puncak rahim, kemudian turun ke bagian bawah.

Sementara kontraksi asli, perut terasa mulas dengan rasa nyeri di bagian pinggang sampai ke perut bagian bawah.

Baca Juga: Yuk Moms, Kenali Proses Persalinan dari Awal sampai Akhir Jika akan Jalani Persalinan Normal

Rasa nyeri juga bisa disertai keluarnya lendir kental bercampur darah dari vagina (bloody-show).

dr. Eric pun mengatakan, ibu hamil perlu untuk segera ke rumah sakit ketika kontraksi asli terasa dengan interval 5 menit dan berdurasi 1 menit.

Selain itu, kontraksi terjadi dalam pola yang sama selama 1 jam.

"Jadi ingat 5.1.1," kata dr. Eric.

Nah, itu dia Moms perbedaan kontraksi palsu dan asli sehingga nantinya tidak lagi terkecoh.

Baca Juga: Benarkah Penggunaan Gurita Usai Persalinan Normal Berbahaya? Begini Penjelasannya Menurut Ahli

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ibu Hamil, Ketahui Perbedaan Kontraksi Palsu dan Asli".