Menyelenggarakan Pesta Ultah Batita

By Santi Hartono, Rabu, 25 Mei 2016 | 06:00 WIB
Menyelenggarakan Pesta Ultah Batita (Santi Hartono)

Tabloid-nakita.com.- Mungkin saat merayakan ulang tahun si kecil yang pertama, Mama dan Papa hanya merayakannya bersama keluarga. Nah, saat si kecil sudah bertambah umurnya, Mama Papa ingin menyelenggarakan pesta untuknya. Apalagi si kecil sudah semakin lincah dan aktif,  serta banyak teman, menjelang ulang tahun ketiga.  Mama Papa mungkin tergoda untuk menyelenggarakan pesta perayaan kecil-kecilan (atau bahkan besar-besaran!) baginya. Segudang ide dan tema pesta “berkeliaran” di kepala Mama. Tapi sebelum Mama mengundang sepasukan badut atau tokoh animasi favorit si kecil, berikut hal yang sebaiknya diingat soal ulang tahun batita : Anak-anak batita masih sangat mudah dibuat terkesan (dan juga ketakutan!)—jadi jangan merasa tertekan untuk membuat perayaan ulang tahun besar-besaran. Berikut enam tip menyelenggarakan pesta ultah batita yang bisa Mama Papa terapkan untuk membuat si kecil dan teman-temannya (serta orangtua mereka) terkesan seperti yang dituliskan oleh Russel Grant, dalam bukunya The Book of Birthdays (Dell Publication, Ottawa, 2009)  • Buatlah pesta yang singkat. Untuk anak yang masih berumur dua tahun, ikut bersenang-senang dalam pesta yang lamanya satu hingga satu setengah jam sudah lebih dari cukup. Anak berumur tiga tahun masih bisa mengikuti pesta yang berlangsung satu setengah jam hingga dua jam sebelum  dirinya kecapaian.  Berdasar hal ini, menetapkan waktu pesta, adalah hal yang amat penting. Sangat disarankan menyelenggarakan pesta batita pada sore hari karena tidak berbenturan dengan jam tidur siang anak (Mama tentunya tidak ingin pesta Mama dipenuhi anak-anak yang rewel atau terlalu lelah karena kurang tidur, kan?) Selain itu Mama juga harus menetapkan jumlah anak yang diundang. Sebab, terlalu banyak anak bisa membuat pesta dipenuhi kekacauan atau malah tangisan.• Terima masukan dari batita Mama. Buatlah keputusan besar untuk pesta ulang tahun batita Mama (seperti tempat dan waktu), tapi biarkan si kecil ikut berpartisipasi dengan memberinya kesempatan untuk ikut urun rembug. Dengan demikian, dia tidak hanya akan menunggu-nunggu datangnya hari H saat ulang tahunnya dirayakan, tapi juga ikut merasa ikut memiliki dan “berkuasa” atas pestanya. Mama dan si kecil yang baru akan berumur dua tahun bisa mendiskusikan tema perayaan ulang tahunnya nanti, atau tokoh kartun favorit mana yang akan dipasang di kue ulang tahunnya. Sementara untuk anak yang akan segera berumur tiga tahun, ia akan merasa sangat bersemangat saat diminta pendapatnya soal tema, dekorasi, dan juga aktivitas yang akan dilakukan saat pesta (dan mungkin juga rasa kue ulang tahunnya: cokelat atau keju, misalnya). Selain itu berikan anak Mama kebebasan untuk memilih kartu undangan serta membantu Mama menghiasnya.• Jelaskan “aturan” undangan dengan menuliskannya. Jangan biarkan orangtua anak yang diundang menebak-nebak. Di undangan—di samping informasi soal siapa yang berulang tahun, di mana, dan kapan pestanya dirayakan—tulislah dengan spesifik pada pukul berapa pestanya akan berakhir. Selain itu Mama juga sebaiknya memberi tahu apakah orangtua ikut diundang atau diharapkan mengikuti pesta bersama anak-anak atau tidak (kebanyakan orangtua akan berencana untuk tinggal jika anak-anak mereka masih berumur di bawah lima tahun, tapi menyebutkannya akan memperkecil kesalahpahaman).   • Buatlah aktivitas yang sesuai dengan usia anak. Anak batita belum memiliki rentang perhatian yang panjang atau pun selalu bersikap sportif—termasuk juga saat mengikuti perayaan ulang tahun. Jadi buatlah aktivitas atau permainan yang singkat dan non-kompetitif. Aktivitas prakarya sederhana seperti menghias sendiri topi ulang tahun akan membuat anak-anak batita sibuk sekaligus gembira (tapi ingatlah bahwa mereka masih belum pintar berbagi, jadi Mama sebaiknya menyiapkan banyak bahan penghias topinya, ya). Mama juga bisa mempertimbangkan proyek kelompok—seperti mewarnai gambar raksasa bersama di selembar karton besar. Tapi jangan berharap hasil mewarnainya akan sempurna, ya!• Tak perlu memprioritaskan para orangtua. Meski Mama mungkin memiliki dorongan untuk menyenangkan semua orang, kali ini dorongan itu dikekang dulu. Berikanlah prioritas hanya untuk anak-anak di ulang tahun batita Mama. Beri para orangtua camilan lalu tinggalkan mereka agar mereka juga bisa mengembangkan kemampuan sosial mereka. Para orangtua itu juga pasti tahu kalau pada saat itu Mama harus berkonsentrasi dalam mengawasi pesta agar bisa berjalan lancar, baik untuk anak Mama maupun anak-anak kecil lain yang diundang. • Janganlah ragu untuk meminta bantuan. Mintalah pertolongan kepada anggota keluarga maupun teman-teman untuk membantu di hari perayaan ulang tahun si kecil. (Teman yang jago motret bisa membantu Mama dengan menjadi fotografer atau memvideokan pesta ulang tahun si kecil—sehingga Mama dapat menikmati momen itu tanpa harus bersusah-susah membidik setiap momen menarik untuk diabadikan.) Jika ada orangtua teman anak Mama yang menawarkan bantuan—dan mungkin saja mereka melakukannya—jangan segan dan malu untuk mengatakan ya! Demikian tip menyelenggarakan pesta ultah batita. Selamat berpestaIngatlah bahwa hal yang paling penting dalam perayaaan pesta tersebut adalah anak Mama dan juga teman-temannya bisa terhibur dan bersenang-senang bersama. dan bersenang-senang! (*)Ratna Dyah. Foto: Istock