Bolehkah Terlalu Khawatir Pada Anak?

By Gisela Niken, Senin, 2 Mei 2016 | 05:50 WIB
Bolehkah Terlalu Khawatir Pada Anak? (Gisela Niken)

Tabloid-Nakita.com – Kekhawatiran pasti datang menghampiri Mama saat mengasuh anak. Apakah anak akan terluka jika bermain di taman? Apakah anak merasa lapar? Hal tersebut mungkin juga bisa disebut dengan orangtua yang sangat empatik. Mama merasa tidak tega jika anak mengalami sesuatu yang tidak menyenangkan. Sebuah penelitian terbaru mengungkapkan dampak terlalu khawatir pada anak.Baca juga: Ini 6 tanda Mama terlalu overprotektif

Mungkin banyak orangtua yang merasa Mama terlalu berlebihan. Mama tak perlu khawatir sebab terlalu khawatir pada anak bukanlah hal yang salah. Sebuah studi terbaru  mengungkapkan bahwa anak-anak dari orangtua yang peduli akan membuat anak berkembang lebih sehat secara psikologi dan fisik. Sebab, anak akan merasa dicintai, aman, dirawat serta diperhatikan. Namun, kondisi ini terjadi jika terbangun komunikasi bukan pemaksaan dari Mama saja.Baca juga: Anak manja, ini cara mengatasinya

Oleh karena itu, Mama harus memiih jenis makanan yang tepat, pemberian sesuai dengan kebutuhan dan paham bagaimana menangani emosi mereka. Rasa khawatir tersebut haruslah dimulai dengan rasa empati yang ditimbulkan. Namun, Mama harus mewaspadai bahwa rasa khawatir yang berlebihan justru akan menimbulkan stres pada Mama. Mama harus pandai memilah mana yang harus dikhawatirkan atau tidak. Jika semua hal dikhawatirkan oleh Mama, justru anak akan melawan Mama.

Stres berkepanjangan justru akan memecah fokus dan merusak fisik. Ia akan merusak sistem kekebalan tubuh dan kemampuan memori otak. Mama juga tidak perlu mencari yang paling terbaik untuk si kecil karena akan membuat Mama lelah dan mengabaikan kebutuhan Mama terbengkalai. Pilihlah kebutuhan yang sesuai dengan anak. Kebutuhan haruslah sesuai dengan apa yang anak butuhkan bukan apa yang menurut Mama.Baca juga: 3 hal ini akan membuat anak manja 

Melihat dampak terlalu khawatir pada anak, Mama harus pintar menempatkan diri. Di satu sisi, anak-anak bisa berkembang namun di sisi lain justru Mama akan stres. Anak yang bahagia dan selalu ceria menjadi pertanda bahwa pola asuh yang Mama terapkan sudah benar. Untuk itu, berikan hal yang memang membuat anak senang. Mendengarkan apa yang anak inginkan dan membangun komunikasi yang baik dapat membuat Mama tidak terlalu khawatir lo. (Niken/Psychology Today)