Tabloid-Nakita.com - Migrain ternyata juga dapat terjadi pada anak. Migrain pada anak sering disertai mual dan muntah, terkadang pusing, penglihatan kabur, sehingga anak mengalami kesulitan membaca, nyeri perut, pucat, dan berkeringat.
Namun, gejala-gejala tersebut tidak dapat dilontarkan semua oleh anak karena umumnya anak —apalagi yang masih balita— belum mampu mengutarakan atau mendiskripsikan gejala yang dirasakan atau dialami. Karena itu, orangtua sebaiknya mencari padanan kata yang tepat untuk mendeskripsikan gejala migrain yang dialami anak.Orangtua hendaknya juga memahami dan mengetahui gejala sakit kepala yang merupakan tanda bahaya. Ini umumnya terjadi pada sakit kepala sekunder (sakit kepala yang ada penyebab dasarnya). Ketika anak mengalami tanda-tanda seperti di bawah ini, baiknya segera konsultasikan ke dokter:
• Pola yang makin progresif, makin berat dan makin sering.• Sakit kepala bertambah saat batuk, bersin, atau mengejan.• Tiba-tiba sakit kepala berat.• Gejala sistemik, seperti: demam, berat badan makin turun, nyeri sendi, ruam.• Faktor risiko pemberian obat imunosupresan, obat kanker, dan lain-lain.• Gejala neurologi yang menetap, yaitu kesadaran menurun, lumpuh, gerakan bola mata asimetris, dan sebagainya.• Sakit kepala yang membuat anak terbangun dari tidur dan sakit kepala setiap pagi hari.
Jika terjadi gejala sakit kepala yang semakin parah seperti ini, jangan tunggu lebih lama lagi. Segera bawa anak ke dokter.
(Utami Sri Rahayu)