Tabloid-Nakita.com – Mengisap jempol atau menggigit kuku menjadi kebiasaan yang sering dihindari oleh banyak orang terlebih pada anak-anak. Jari yang kotor hingga takut membuat gigi tongos menjadi alasan mengapa Mama melarang anak untuk melakukan kebiasaan tersebut. Sebuah penelitian dari University of Otago mengungkapkan manfaat mengisap jempol yakni dapat mengurangi risiko terjadinya alergi.Baca juga: Manfaat mengemut jari pada bayi
Penelitian ini menganalisis 1.037 peserta yang lahir dari tahun 1972 hingga 1973. Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Pediatrics Amerika ini menunjukkan bahwa paparan mikroba melalui mengisap jari dan menggigit kuku dapat mengurangi risiko terkena alergi. Profesor Bob Hancox, salah seorang peneliti mengatakan bahwa paparan mikroba mengubah fungsi kekebalan tubuh sehingga anak dapat kebal terhadap alergi.Baca juga: Anak isap jempol tanda ia cemas
Kebiasaan mengisap jempol ini dilakukan oleh para subjek penelitian ketika mereka berusia 5, 7, 9 dan 11 tahun. Penelitian ini melakukan uji tusuk kulit untuk melihat alergen yang ada di dalam tubuh. Hasilnya, anak yang mengisap jempol dan menggigit kuku memiliki risiko 31% lebih rendah terkena alergi.
Penelitian ini juga melihat berbagai faktor pendukung seperti jenis kelamin, riwayat alergi orangtua, kepemilikian hewan peliharaan, lamanya menyusui hingga kebiasaan yang dilakukan oleh orangtua seperti merokok. Namun, penelitian ini bukan berarti menyarankan anak harus melakukan kebiasaan ini sebab belum ada manfaat yang besar jika melakukan kebiasan ini. Kebiasaan ini tidak mengurangi risiko penyakit alergi seperti asma.Baca juga: Kenapa bayi mengisap jempol?
Meskipun tidak ada dampak terlalu besar bagi kesehatan, manfaat mengisap jempol ini memberikan gambaran pada orangtua bahwa kebiasaan ini bukanlah sesuatu yang buruk. Kecemasan dan rasa takut biasanya diatasi dengan cara mengisap jempol. Cara ini membuat anak lebih merasa nyaman.(Niken/Pop Sugar)