Tren Kasus Positif Corona Terus Naik, Pemerintah Kaji Libur Panjang

By Yussy Maulia, Minggu, 29 November 2020 | 21:04 WIB
()

Nakita.id – Pemerintah terus melakukan evaluasi terhadap kenaikan kasus positif Covid-19 yang meningkat pasca libur panjang.

Sejauh ini, ada tiga periode libur panjang yang menjadi bahan evaluasi, yakni libur panjang Idul Fitri tanggal 22 - 25 Mei 2020, libur panjang Hari Ulang Tahun (HUT) RI pada 17, 20 - 23 Agustus 2020, dan libur panjang 28 Oktober - 1 November 2020. 

"Libur panjang Idul Fitri yang berdampak pada peningkatan kasus positif sebesar 69 persen sampai dengan 93 persen pada tanggal 28 Juni 2020," jelas Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito, dalam keterangan pers perkembangan penanganan Covid-19 di Kantor Presiden, dikutip dari laman Covid.go.id, Selasa (24/11/2020). 

Sementara, pada periode libur HUT RI, kasus positif meningkat sebesar 58 persen hingga 118 persen pada pekan 1 sampai dengan 3 September 2020.

Baca Juga: Pertimbangkan Sederet Hal Berikut Ini Sebelum Mulai Lakukan Liburan Bareng Keluarga di Tengah Pandemi Covid-19

Sedangkan, libur panjang akhir Oktober dan awal November, berdampak pada peningkatan kasus positif sebesar 17 persen sampai 22 persen pada tanggal 8 sampai 22 November 2020. 

Namun, sempat terjadi penurunan kasus positif pada periode libur panjang 28 Oktober - 1 November 2020 jika dibandingkan libur panjang pada bulan Agustus 2020.

Hasil evaluasi tersebut menjadi pembelajaran bagi pemerintah dalam menghadapi periode libur panjang akhir tahun 2020. Sebab, jangan sampai libur panjang akhir tahun menambah kelipatan kasus Covid-19.

"Namun perlu diingat, masa libur panjang akhir tahun 2020 memiliki durasi yang lebih panjang, dan dikhawatirkan berpotensi menjadi manifestasi perkembangan kasus menjadi dua bahkan tiga kali lipat lebih besar dari masa libur panjang sebelumnya," ungkap Wiku. 

Baca Juga: Jenuh Stay at Home? Liburan Tetap Aman dengan Coba Terapkan Tips Mudah Ini Saat Traveling di Tengah Pandemi Covid-19

Wiku juga menerangkan, adanya kenaikan kasus positif disebabkan oleh masyarakat yang kurang disiplin terhadap protokol kesehatan, terutama dalam menjaga jarak dan menjauhi kerumunan.

Untuk itu, pemerintah saat ini sedang mengkaji periode masa libur panjang akhir tahun demi keamanan dan kesehatan masyarakat.