Nakita.id – Sejak wabah Covid-19 meluas, semua orang wajib memakai masker untuk melindungi diri dari risiko terpapar virus corona jenis baru yang menjadi penyebabnya.
Sebab, masker dinilai ampuh untuk mencegah yang terbawa oleh droplet masuk ke saluran pernapasan dan sebaliknya.
Moms sendiri pastinya sudah mengambil langkah antisipasi dengan siap sedia masker, baik yang medis ataupun yang berbahan kain, untuk melindungi keluarga.
Namun, epidemiolog yang juga dosen Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada dr Giovanni van Empe mengatakan, dengan menggunakan masker bukan berarti seseorang 100 persen terlindung dari paparan virus. Terutama, saat berada di kerumunan atau tempat umum.
Ia mengatakan, penggunaan masker hanya mengurangi kemungkinan tertular saja ketika berada di tempat umum.
"Kita hanya mengurangi probabilitas saja dalam semua usaha. Tidak mengeliminasi kemungkinan (tertular) menjadi nol," ujar Giovani seperti dikutip dari pemberitaan Kompas.com, Minggu (15/11/2020).
Menurutnya, pemakaian masker saat berada di kerumunan harus dibarengi dengan melakukan dua protokol kesehatan lainnya, yaitu menjaga jarak dan membersihkan tangan setidaknya dengan hand sanitizer.
Giovani menyampaikan, menjalankan protokol kesehatan dengan lengkap inilah yang masih sering dilupakan masyarakat Indonesia. Banyak orang hanya menerapkan prinsip protokol kesehatan setengah-setengah.
"Saya jujur saja, sebenarnya bingung untuk situasi yang saat ini dihadapi Indonesia. Seperti bagaimana caranya pergi saat kasus masih banyak dan (berada) di kerumunan. Ini karena prinsipnya saja tidak dilalui dengan tepat," ujar Giovani.
Menggunakan masker juga harus dilakukan dengan tepat Moms. Menurut dr Giovanni masker harus menutup mulut dan hidung dengan sempurna.
Sementara itu, Ketua Satuan Tugas Penanganan (Satgas) Covid-19 Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Budi Haryanto menjelaskan, kombinasi antara penggunaan masker dan jaga jarak merupakan tindakan yang paling efektif untuk mencegah penularan.
"Ingat, yang bisa menularkan adalah droplet dari bersin, teriak, batuk, bercakap-cakap. Masker akan efektif melindungi kalau dibantu dengan jarak yang cukup dari lompatan droplet," ujar Budi.