Pola Asuh Ini Dapat Membuat Anak Depresi

By Gisela Niken, Rabu, 29 Juni 2016 | 06:50 WIB
Pola Asuh Ini Dapat Membuat Anak Depresi (Gisela Niken)

Tabloid-Nakita.com – Sebuah survei yang dibuat di Inggris pada tahun 2014 menunjukkan bahwa 61% orangtua senang memaksa anak. Lalu, apa dampaknya pada anak? Sebuah penelitian terbaru dari Journal of Personality menunjukkan bahwa tekanan dari orangtua membuat anak senang mengkritisi diri sendiri. Hal ini yang menjadi salah satu penyebab anak depresi.Baca juga: Mengatasi depresi setelah melahirkan

Penelitian ini menganalisis 263 murid sekolah dasar di Singapura selama 5 tahun. Para peneliti menemukan orangtua yang memiliki harapan tinggi dari presatasi akademik cenderung memaksa kepada anak. Biasanya orangtua ini akan bereaksi berlebihan jika anak melakukan kesalahan atau berjalan tidak sesuai dengan jalan yang dipilih oleh orangtua.Baca juga: Mama hamil rentan mengalami depresi

Profesor Ryan Hong dari National University of Singapore mengatakan bahwa tekanan yang dibuat oleh orangtua sangat menganggu anak. “Anak menjadi takut membuat kesalahan dan menyalahkan diri sendiri karena tidak sempurna. Perilaku ini akan berisiko depresi, kecemasan bahkan menimbulkan bunuh diri,” ujarnya. Menurut penelitian ini, orangtua bahkan melakukan pengendapan lewat media sosial untuk memantau anak.

Pola asuh seperti ini membuat anak tidak mendapatkan kebebasan dan berdampak pada kerusakan perkembangan anak. Ketika Mama memberikan tekanan anak akan lebih mudah memberontak dan bahkan pergi meninggalkan orangtua. Anak akan mudah merasa tidak dicintai oleh kedua orangtua. Para ahli merekomendasikan cara memotivasi anak dengan tepat tanpa harus memaksanya.Baca juga: Ternyata, bayi juga bisa depresi

Hal pertama yang perlu Mama terapkan pada anak adalah bagaimana ia bisa menetapkan satu tujuan. Berikan tujuan yang nyata pada anak agar ia terpacu dan termotivasi menggapai tujuan tersebut. Tujuan ini tentu harus ditetapkan bersama dengan anak. Jangan biarkan anak menyerah terhadap keadaan. Jika anak menemui kegagalan, ada baiknya Mama tetap ada di sampingnya untuk mendukungnya. Jangan bahas kegagalan yang ia buat karena dapat menjadi penyebab anak depresi.

(Niken/Woman's Day)