Mengapa Merasa Pusing Setelah Terjadi Gempa Bumi, ini Penjelasannya

By Erinintyani Shabrina Ramadhini, Selasa, 23 Januari 2018 | 15:47 WIB
Fatigued businesswoman holding glasses suffering eyestrain in front of a pc screen at office (AntonioGuillem)

Nakita.id - Apa yang Moms rasakan setelah mengalami gempa bumi?

Merasa panik itu wajar, namun biasanya setelah bencana gempa bumi dalam skala besar banyak orang akan mengalami keluhan pusing.

Pusing tersebut seperti Moms sedang terombang ambing di kapal laut, umumnya terjadi pada seseorang yang trauma setelah bencana.

BACA JUGA: Begini Caranya Meredakan Pusing Tanpa Obat. 30 Detik Langsung Reda

Hal itu disebut phantom quake syndrome atau 'gempa khayalan'.

Phantom quake syndrome adalah suatu kondisi dimana kita merasa seperti ada guncangan, padahal gempa telah usai.

BACA JUGA: Lakukan Ini Jika Mengalami Gempa Di Gedung Bertingkat. Ada 6 Hal

Biasaya selain pusing, seseorang akan merasa gemetar, panik, dan kaki lemas setelah trauma akibat bencana.

Menurut Dr. Daniel Glaser, direktur Science Gallery di King's College London pusing setelah gempa bumi merupakan hal yang wajar dikarenakan otak yang 'terganggu' akibat guncangan.

Gempa khayalan sama dengan 'sea legs' yaitu sensasi yang Moms rasakan ketika akan menaiki kapal laut.

BACA JUGA: Unik Moms! Negara Ini Memiliki Kotak Pos yang Berada di Dasar Laut

Otak akan bekerja menerima sinyal pergerakan kita, baik dari mata, kaki, maupun telinga.

Saat kita bergerak; motor cortex, bagian dari otak yang mengatur gerakan tubuh kita akan bereaksi.

Dan bila kita bergerak tiba-tiba, misalnya terjatuh, motor cortex akan 'terkejut', karena tidak menyadari adanya jalan yang tidak rata sehingga mengganggu keseimbangan kita dan kita akan terjatuh.

 
 
 
 
Seperti diketahui, siang ini gempa bumi melanda Jakarta dan sekitarnya.
 
Dilansir dari akun twitter Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) @infoBMKG gempa terjadi di Lebak, Banten namun tidak berpotensi tsunami.