Tabloid-Nakita.com- Siapa sih yang enggak mau anaknya menjadi penghafal kitab suci Alquran? Sebagian besar orang dapat menghapal Alquran di saat menginjak remaja atau bahkan dewasa. Nah, 3 anak ini justru menjadi penghafal Alquran termuda di dunia. Mereka adalah Tabarak, Yazid, dan Zeenah. Ketiganya adalah buah hati dari Rasya el-Ghayyar.
Ternyata, ada beberapa hal yang Rasya lakukan saat hamil agar 3 anaknya hafal Alquran termuda sedunia. Kedua cara itu adalah:
1. Tekad dan Yakin Anaknya Bisa Hafal Alquran
Sejak hamil, Rasya sudah bertekad agar anaknya bisa hafal Alquran. Juga ia sudah berencana mencetak anak-anaknya menjadi penghafal Alquran. Tekad ini membuatnya berusaha maksimal, termasuk melakukan cara agar anaknya bisa hafal Alquran.
2. Banyak Membaca Alquran
Doktor yang menjadi dosen di Batterje Medical College itu terbiasa membaca Alquran sejak sebelum menikah. Ketika ia hamil, kebiasaan tilawah atau membaca Alquran itu terus dilakukan. Bahkan bisa lebih banyak dari hari-hari sebelumnya. ia menikmati setiap ayat dan surat dalam Alquran di saat senggang, bahkan ia senantiasa meluangkan waktu untuk membaca Alquran di kala sibuk. Artinya, sesibuk apa pun, luangkan waktu untuk membaca Alquran. Di saat menunggu, di dalam kendaraan umum, di kala macet, dan sebagainya. 3. Menghafal AlquranSelain banyak membaca Alquran, Rasya juga berusaha menambah hafalannya ketika ia mengandung baik anak pertama (Tabarak), anak kedua (Yazeed), maupun anak ketiga (Zeenah).
Rasya juga sering memanjatkan doa khusus pada waktu hamil. Ia berdoa sebagaimana doa istri Imran yang mulia. Begini bunyi doanya:
“Ya Tuhanku, sesungguhnya aku menadzarkan kepada Engkau anak yang ada dalam kandunganku menjadi hamba yang shalih dan berkhidmat. Karena itu, terimalah (nadzar) itu dariku. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui” (QS. Ali Imran: 35)
Sembari berdoa, Rasya menadzarkan anaknya menjadi anak yang taat kepada Allah dan berbakti untuk Alquran.
Dengan izin Allah SWT, doa itu kemudian dikabulkan. Tabarak yang lahir pada 22 Februari 2003, mulai menghafal Al Qur’an pada usia 3 tahun dan menjadi hafizh pada usia 4,5 tahun.
Ia lulus ujian al Jamiyyah al Khairiyah li Tahfizh al Qur’an al Karim di Jeddah dan al Hai’ah al ‘Alamiyah li Ta’lim al Qur’an al Karim milik Rabithah al ‘Alam al Islami dengan predikat mumtaz (cumlaude).
Tabarak tercatat sebagai hafiz termuda di dunia.