Tabloid-Nakita.com – Tahukah Mama bahwa orangtua menjadi contoh dan model pertama yang sangat penting untuk anak. Mereka merupakan sosok yang mudah mencontoh dari apa yang Mama dan Papalakukan. Banyak orangtua yang tidak menyadari hal tersebut sehingga dengan mudah melakukan berbagai hal tanpa memedulikan dampaknya bagi anak. Berikut kebiasaan buruk orangtua yang dapat memengaruhi perilaku anak.Baca juga: Kebiasaan orangtua yang berisiko pada anak
1.Senang mengkritik diri sendiriTanpa sadar Mama mungkin sering merasa tidak bersyukur dengan keadaan. Mama sering mengeluh apa yang Mama dapatkan sehari-hari. Kebiasan ini akan menyebabkan anak memahami bahwa tidak ada namanya keberhasilan. Si kecil akan memiliki perilaku depresi di kemudian hari.
2.Terlalu banyak menggunakan gadgetKebiasaan ini menjadi sangat populer belakangan ini. Di dalam rumah Mama masih menggunakan gadget untuk berkomunikasi maupun menyelesaikan tugas kantor. Jadi jangan heran jika si kecil ikut kecanduan gadget. Anak yang lebih senang bermain gadget akan memiliki masalah dalam akademik serta tidak punya keterampilan sosial yang baik.Baca juga: Kebiasaan buruk yang bikin gigi anak berantakan
3.Membeda-bedakan genderJangan terbiasa memberikan anak label gender seperti anak perempuan tidak usah berolahraga atau anak laki-laki tidak boleh menangis. Hal ini akan membuat anak memperlakukan hal yang sama di lingkungan sosial. Ia akan membeda-bedakan laki-laki dan perempuan saat bersosialisasi. Lebih baik Mama cukup menjelaskan perubahan fisik yang membedakan laki-laki dan perempuan.
4.Terlalu kompetitifMama tak perlu menyamakan si kecil dengan orang lain. Setiap anak punya bakat dan kemampuan masing-masing. Bukan membuat anak jadi lebih percaya diri, hal ini justru membuat anak tidak bangga dengan apa yang ia miliki. Anak juga lebih sering berpikir negatif jika Mama menjadi sosok yang terlalu kompetitif.Baca juga: 5 kebiasaan agar anak senang belajar di sekolah
5.Adu argumen tanpa ada musyawarahBerpendapat dan beradu argumen merupakan hal yang normal saja terjadi. Namun, Mama dan Papa jangan terbiasa saling egois dengan argumen masing-masing karena menjadi salah satu kebiasaan buruk orangtua. Cobalah untuk menunjukkan pada anak bahwa perbedaan pendapat itu biasa dan setiap masalah harus diselesaikan secara baik dan oleh kedua pihak. Hal ini akan membantu anak dalam menyelesaikan konfliknya sendiri.
(Niken/Boldsky)