Anak Tak Bisa Diam, Bagaimana Pola Belajarnya?

By Ipoel , Selasa, 16 Juni 2015 | 09:00 WIB
Anak Tak Bisa Diam, Bagaimana Pola Belajarnya? (Ipoel )

TANYA:

Ibu Mayke, perkenalkan nama saya Luluk, ibu dari 3 putri. Masing-masing berusia 4 tahun, 2 tahun, dan 13 bulan. Yang ingin saya tanyakan, bagaimana pola belajar untuk anak yang cenderung kinestetik? Untuk membimbing atau menemani putri saya yang pertama, saya tidak mengalami kesulitan, mungkin karena kami memiliki pola yang hampir sama. Diberi buku, duduk manis, dan mudah diarahkan. Namun putri saya yang kedua, cenderung banyak bergerak. Anak tidak bisa diam, bagaimana pola belajarnya. Atas jawabannya saya ucapkan terima kasih. 

Luluk Mukaromah – via e-mail

JAWAB:

Selamat buat Ibu Luluk, sekalipun mempunyai 3 anak balita tapi tanggap mengamati keunikan anak dan berusaha mencari jalan keluar. Kalau anak suka bergerak, Bu Luluk bisa menyediakan kegiatan bermain yang mengandung aktivitas fisik, terdiri atas bermain bebas dan spontan untuk mengembangkan motorik kasarnya (berlari, memanjat, melompat, berguling) sambil melampiaskan rasa ingin tahunya. Ketika dia melakukan kegiatan tersebut, Ibu/pengasuh bisa memintanya untuk menyimak aba-aba. Misalnya, lari-setop-lompat-setop. Dari kegiatan ini anak terlatih menyimak aba- aba sekaligus melatih atensinya. 

Pada kegiatan lain, minta anak memasukkan sejumlah bola kecil ke dalam keranjang, satu keranjang satu warna, anak bisa disuruh bergerak bolak balik untuk mengambil tumpukan bola dan memasukkannya ke dalam keranjang. Dari kegiatan ini anak belajar klasifikasi berdasarkan warna, sambil diperkenalkan nama warna tertentu. Cukup kenalkan satu warna dalam beberapa kali permainan sampai anak mampu menamai warna tersebut, barulah beralih ke penamaan warna lain, demikian seterusnya. 

Ajak anak duduk berhadapan di lantai, minta dia meniup tubuh Ibu dan Ibu bisa menjatuhkan diri ke belakang. Lakukan hal ini secara bergantian sehingga anak fokus pada apa yang dilakukan dan merasa bahagia sebab berinteraksi dengan Ibu secara intens.

Permainan lain dapat dikreasikan dari permainan sehari-hari, misalnya membawa bola pingpong di sendok dan suruh jalan bolak balik tanpa menjatuhkan bola. Semuanya permainan sederhana tapi dapat membantu mengarahkan perilaku anak. Sesekali bacakan buku dari buku cerita atau buku bergambar benda, ajak selama 2–5 menit agar dia menyimak. Bila anak merasa bosan, usahakan memperpanjang perhatiannya sekitar satu menit, sehingga lama kelamaan dia terlatih mempertahankan perhatiannya.