Khawatir Orientasi Seksual Anak

By Santi Hartono, Senin, 13 April 2015 | 08:00 WIB
Khawatir Orientasi Seksual Anak (Santi Hartono)

TANYA:

Dear, Ibu Mayke. Saya bunda dari Matthew (9). Akhir-akhir ini saya sangat khawatir dengan perkembangan psikologinya. Sebabnya, Bu, setiap ada iklan yang memperlihatkan tubuh laki-laki tanpa baju seperti iklan susu L-Men, dia bilang alat kelaminnya berdiri. Tapi sewaktu saya tanya bagaimana kalau melihat cewek cantik, dia bilang tidak. Tapi setelah saya tanya lagi, dia bilang iya.

Ibu Mayke, apakah umur 9 tahun sudah bisa terdeteksi apabila ada sesuatu dalam perkembangannya? Sehari-hari Matthew di sekolah tampak normal, artinya bermain dengan teman cewek/cowok, bahkan bisa bilang kalau ada cewek cantik.Memang Matthew tidak suka main bola/mobil-mobilan, tapi bakatnya masak. Bahkan, di usianya sekarang sudah bisa memasak seperti orang dewasa. Hal ini menurut saya karena ada bakat dari omanya (ibu mertua saya) yang jago memasak. Sehari-hari Matthew ditemani Oma bila saya dan suami di kantor. 

Saya khawatir  orientasi seksual anak dan bingung sekali, Bu. Apakah ada tes psikologi untuk mengetahuinya? Apakah sering melihat saya ganti baju juga bisa memberikan dampak psikologisnya? Mohon saran dari Ibu Mayke. Terima kasih.Lina – Semarang

JAWAB:

Ibu Lina, mengenai gejala ereksi ketika Mathew melihat iklan L-Men, sebisanya Ibu pantau terus. Di lain sisi, patut menghargai keterusterangan Mathew. Saya tidak tahu apakah dia tertarik dengan teman sejenis ataukah tidak. Ketika Ibu menanyakan “bagaimana kalau melihat cewek cantik” dan akhirnya Mathew menjawab “bisa ereksi”, jawabannya patut diragukan kebenarannya.  Kenapa di usia 9 tahun dia sudah ereksi? Perkembangan seksualitas pada anak bervariasi, ada yang cepat dan lambat. Sejumlah faktor bisa berperan, yaitu: anak pernah menyaksikan film X, atau melihat langsung hubungan antar sesama jenis maupun antar jenis; pernah ada orang (teman) yang melakukan manipulasi seksual pada Mathew, secara naluriah dia lebih tertarik pada teman sejenis. Perlu dicari tahu, apakah dia sering terpapar dengan film  atau buku bacaan yang mengedepankan hubungan seks? Kadangkala internet memudahkan anak untuk mengakses situs porno, pada awalnya tanpa sengaja, tapi sangat mungkin akhirnya dilakukan secara terencana. Bagaimana hubungan Mathew dengan tokoh ayah? Apakah sehari-hari dia lebih banyak dikelilingi oleh para perempuan, sehingga cenderung mengimitasi perilaku  perempuan? Hanya Ibu yang tahu banyak.

Dari sudut perkembangan, antara usia 7—12 tahun, anak-anak menunjukkan ketertarikan akan seksualitas sehingga mereka meminati film atau buku yang mengetengahkan masalah seks, tertarik melihat foto orang telanjang, melakukan manipulasi seksual (masturbasi/onani); melakukan manipulasi seksual dengan teman atau saudara. Yang lebih mengerikan, bila anak pernah mendapat pelecehan seksual oleh orang dewasa tapi dia tidak menceritakannya pada Ibu.

Saran saya, memantau perilaku dan kegiatan Mathew sehari-hari, siapa saja teman mainnya, bagaimana reaksinya ketika mengamati tokoh iklan/film/gambar laki-laki atau perempuan. Tanyakan apa yang membuatnya tertarik pada laki-laki atau perempuan tersebut, bagaimana bahasa tubuh Mathew, apakah cenderung kewanita-wanitaan? Selain itu, Ibu sebaiknya tidak lagi berganti baju di hadapan Mathew, agar dia pun memahami bahwa membuka baju perlu dilakukan secara personal. Pilih waktu yang tepat untuk membicarakan masalah seksualitas, dalam hal ini, Ibu perlu mempersiapkan diri terlebih dahulu dengan buku-buku yang menunjang, atau kalau Ibu tidak siap, konsultasikan dengan ahlinya. Salam.

Asuhan: Dra. Mayke Tedjasaputra, MSI., Play Therapist dan Psikolog