Anak BAB di Celana

By Santi Hartono, Selasa, 24 Februari 2015 | 02:00 WIB
Anak BAB di Celana (Santi Hartono)

TANYA:

Bu Mayke, saya bingung. Akhir-akhir ini anak bungsu saya yang kelas 2 SD sering BAB/BAK di celana saat di sekolah ataupun di mobil jemputan. Padahal selama ini dia sudah pintar ke toilet. Mohon saran bagaimana cara menghentikan kebiasaan buruk tersebut . Terima kasih atas saran Ibu Mayke.Voyna - Denpasar

JAWAB:

Gejala yang ditampilkan anak bungsu Anda disebut encopresis dan jelas-jelas menunjukkan kemunduran (regresi). Hampir dipastikan ada ketegangan yang dialami anak ini, karena itu ibu perlu mencari tahu ada kejadian apa selama di mobil jemputan atau di sekolah. Di mobil jemputan, apakah ada anak lain yang menekannya (bullying)? Atau mungkin sopir melakukan tindakan tidak senonoh, tapi anak tidak berani melawan atau melapor pada Ibu karena takut ancaman Pak Sopir. 

Di sekolah, apakah pelajaran terlampau sulit atau tugasnya berlebihan sehingga dia cemas karena takut tidak mampu? Atau adakah perlakuan teman sekolah atau guru yang menekan anak? Apakah ketika berangkat ke sekolah, anak menunjukkan perilaku segan ke sekolah? Bagaimana dengan prestasi sekolahnya, apakah menunjukkan kemunduran? Bagaimana dengan situasi di rumah, adakah sesuatu yang berubah? Apakah ada perilaku lain yang teramati di rumah, misalnya lebih suka menyendiri atau mudah uring-uringan? Lakukan pendekatan pada anak dan pengamatan secara jeli terhadap setiap perilakunya, bahasa tubuh, ucapan, kebiasaan anak. Sementara ini tidak usah memarahi atau mengejek anak karena anak BAB di celana. Bicarakan hal ini dengan guru kelasnya, agar guru bisa mengambil sikap untuk tidak mengolok-olok anak dan menengahi ejekan teman-teman sekelas. Guru bisa menyatakan pada teman-teman sekelasnya bahwa anak perlu dibantu mengatasi kesulitannya. 

Agar Ibu tahu lebih banyak mengenai encopresis, bisa browsing di internet dengan memasukkan kata kunci encopresis, berikan materi tersebut pada guru kelas/kepala sekolah. Pertama, bisa membuka di Wikipedia, tetapi setelah itu lakukan browsing di website lain yang lebih ilmiah.

Sementara itu yang bisa saya jelaskan dan putra Ibu membutuhkan bantuan ahli (psikolog anak) sesegera mungkin. Saya berharap masalahnya dapat segera teratasi.

Dra. Mayke S. Tedjasaputra, MSI.Play Therapist dan Psikolog