Tes TORCH saat Hamil, Seberapa Perlukah

By Ipoel , Kamis, 22 Januari 2015 | 07:19 WIB
Tes TORCH saat Hamil, Seberapa Perlukah (Ipoel )

TANYA:

Salam, Dokter Judi. Saya (34) saat ini sedang hamil dengan usia kandungan 14 minggu. Tes TORCH menunjukkan ada antirubela IgM positif 3.17. Saat ini saya dianjurkan mengonsumsi acyclovir 400 mg dan untuk kontrol berikutnya kemungkinan akan diminta tes darah ulang. Yang ingin saya tanyakan, tes darah seperti apakah yang harus saya ambil karena ada yang menyarankan untuk melakukan tes darah yang menunjukkan nilai IgG. Apakah acyclovir, obat tersebut sudah sesuai untuk pengobatan rubela? Seberapa pentingkah tes TORCH saat hamil?Karlinda - Bandung

JAWAB: Sebelum membahas tes TORCH saat hamil, perlu dibahas, apakah beberapa minggu yang lalu Ibu mengalami demam yang disertai timbulnya warna merah di kulit Ibu? Apakah sudah pernah memperoleh vaksinasi MMR saat kecil dulu? Atau mungkin sudah pernah terkena rubela (campak jerman) beberapa waktu lalu sebelum hamil?

Diagnosis adanya infeksi rubela dibuat berdasarkan kombinasi gejala klinis demam (seperti gejala influenza), timbul bercak merah di kulit, dan positif IgM rubela. Pemeriksaan laboratorium sebaiknya disertai IgG dan IgG Aviditas terhadap virus rubela. Bila hanya IgM rubela yang positif, infeksi yang terjadi baru pertama kali (infeksi baru). Bila IgG saja yang positif, berarti infeksi lampau dan saat ini tidak ada infeksi rubela. Bila IgM dan IgG rubela positif, berarti Ibu sudah pernah terinfeksi rubela dan saat ini sedang terinfeksi lagi. Pemeriksaan aviditas IgG perlu dilakukan untuk menentukan sistem kekebalan tubuh Ibu. Bila aviditasnya tinggi, tidak perlu diterapi karena sistem daya tahan tubuh Ibu baik. Bila aviditas IgGnya rendah, maka perlu diobati.

Yang jadi masalah adalah tidak ada obat untuk virus rubela tersebut. Acyclovir adalah obat untuk virus Herpes dan tidak dianjurkan untuk wanita hamil < 17 mingggu. Hal ini memang menjadi dilema karena selain rubela bisa menyebabkan kecacatan pada janin (sindrom rubela), obatnya tidak ada, dan hasil laboratorium bisa salah. Sebaiknya Ibu segera berkonsultasi dengan dokter di Divisi Fetomaternal RS Hasan Sadikin/FK UNPAD. 

(Dr. Judi Januadi Endjun, Sp.OG, Subbagian Fetomaternal Departemen Obstetri dan Ginekologi FK UPN Veteran/RSPAD Gatot Subroto)