Anak Takut Melihat Penis Sendiri

By Ipoel , Kamis, 4 Desember 2014 | 08:00 WIB
Anak Takut Melihat Penis Sendiri (Ipoel )

TANYA:

Ibu Mayke, salam kenal. Saya ibu dua anak lelaki (6 dan 3). Baru-baru ini ada kejadian, saya suruh mereka mandi bersama. Tiba-tiba si adik menangis ketakutan melihat penis milik Mas-nya. Sejak itu, si adik takut melihat penisnya sendiri sehingga ia selalu menangis bila harus buka celana, baik untuk buang air kecil maupun mandi. Saya jadi repot karena selalu “bertengkar” dulu kalau mau memandikan. Mengapa anak takut melihat penis sendiri?Apa yang harus saya lakukan? Saya menunggu saran Bu Mayke. Terima kasih.Destia – Jogyakarta

JAWAB:

Salam kenal Destia. Laporan perilaku anak takut melihat penis sendiri juga penis kakaknya, agak dipertanyakan. Apakah penyebabnya hanya gara-gara sekali itu mandi dengan kakak, ataukah sebenarnya ada peristiwa lain yang menyertainya, tapi tidak diketahui oleh ibunya? Apakah sampai 3 tahun di usianya anak tidak pernah mandi bareng dengan kakak atau ayah? Tidak pernah melihat penis kakaknya atau penisnya sendiri? Karena datanya tidak lengkap, maka saya tidak bisa menjawab mengapa  anak takut melihat penis sendiri.

Sebaiknya periksa penis si kecil, apakah ada bekas luka? Perkenalkan pada si kecil buku bergambar anatomi tubuh anak/anak kecil yang sedang telanjang dan beri tahu bahwa penis merupakan bagian dari tubuhnya sendiri, setiap anak laki-laki punya penis, sedangkan perempuan mempunyai vagina.  Penjelasan ini perlu diberikan agar anak tidak merasa penis sebagai sesuatu yang aneh dan menakutkan, Beri tahu bahwa kalau tidak ada penis, maka air seni tidak bisa dikeluarkan, akibatnya akan sakit di perut bagian bawah dan kerja tubuh menjadi kacau sehingga bisa menimbulkan penyakit. Usia 3 tahun sudah bisa diberikan penjelasan sederhana mengenai fungsi tubuh. Semoga dia tidak takut lagi (kecuali ada penyebab lain yang traumatis). 

Apabila dia menangis ketika celananya dibuka atau anak takut melihat penis sendiri, sebaiknya tidak usah memaksakan. Jelaskan saja bahwa dia perlu pipis, mandi, mengganti celana yang kotor. Semua orang melakukannya. Sebaiknya Destia lebih waspada untuk mencari tahu kenapa peristiwa itu terjadi secara mendadak, adakah sesuatu yang salah dan tidak sempat teramati. Apabila  si kecil tetap ketakutan, sebaiknya mencari bantuan ahli di kota Anda. Salam.