Anak Tidak Banyak Bicara

By Ipoel , Rabu, 26 November 2014 | 09:21 WIB
Anak Tidak Banyak Bicara (Ipoel )

TANYA:

Bu Mayke yang baik, anak saya berusia 23 bulan, tapi sampai saat ini belum banyak perbendaharaan kata yang dia miliki. Anak tidak banyak bicara. Dia baru bisa menyebutkan “mama, num, papa, ngeng, aduh, dadah”. Selain dari itu dia hanya bisa berbicara [ni] atau [tu], ataupun dengan tunjukkan tangan.Tapi jika ditanya, dia paham apa yang dimaksud. Padahal saya sudah beli flash card, buku bentuk dan warna, kemudian mengajak dia bermain di tempat ramai dan bertemu dengan banyak orang. Saya khawatir sekali karena orang-orang di sekitar terus bertanya mengapa anak saya belum berbicara banyak. Apa yang harus saya lakukan agar dia mampu berbicara banyak? Saya mohon saran.

Yuli Anti – via e-mailJAWAB:

Dear Yuli, usaha yang dilakukan untuk merangsang perkembangan bahasa pada anak tidak banyak bicara sudah cukup banyak. Bahwa sampai sekarang baru sedikit kata-kata yang mampu dia ucapkan bisa diakibatkan oleh berbagai hal. Apakah cara yang dilakukan oleh Yuli untuk memperkaya kosakata dan kemampuan bicara anak belum sesuai?  Atau memang kesiapan anak secara fisiologis, menyangkut kematangan pusat bicara dan alat-alat bicaranya, belum matang? 

Dari pengalaman selama ini, ada anak-anak yang sampai usia 2 tahun tidak banyak bicara tapi ketika usia 2 tahun tiba-tiba mampu menyebutkan kalimat dengan lafal yang jelas. Hal ini berkenaan dengan tempo perkembangan anak yang berbeda satu sama lain. Adakalanya perkembangan terlihat pesat dan adakalanya terlihat melambat.

Saran saya, coba tunggu sampai anak berusia 2 tahun. Apabila belum juga ada kemajuan, boleh konsultasikan pada psikolog anak untuk dilakukan evaluasi terlebih dahulu dan tindak lanjut berikutnya. Mungkin saja memerlukan terapi wicara atau dirujuk ke dokter ahli saraf anak.

Usaha yang bisa dilakukan pada anak tidak banyak bicara, cobalah memulai pembicaraan tentang hal yang sedang menarik minat anak. Misalnya, dia terlihat sangat tertarik pada bola, maka bisa diperkenalkan kata “bola”, sambil memainkan bola, menunjukkan gambar bola, memerhatikan anak yang sedang bermain bola. Demikian pula untuk kata-kata lainnya. Semoga akan ada solusi untuk putra Yuli. Salam hangat.