Apakah Aman Pakai Pengobatan Tradisional Pasca Persalinan Normal? Begini Kata Dokter Kandungan Soal Hal Ini

By Cecilia Ardisty, Minggu, 28 Februari 2021 | 19:23 WIB
Pengobatan tradisional untuk penyembuhan pasca persalinan normal (Freepik.com)

Nakita.id - Masyarakat Indonesia masih sering mengandalkan pengobatan tradisional termasuk menyembuhkan tubuh pasca persalinan normal.

Pengobatan tradisional yang digunakan tersebut misalnya pijat, minum jamu, dan pakai stagen, namun apakah aman?

Melalui liputan khusus ini, Nakita.id telah mewawancarai dokter kandungan untuk menjelaskan keamanan menggunakan pengobatan tradisional untuk menyembuhkan tubuh pasca persalinan normal.

Baca Juga: Benarkah Pasca Persalinan Normal Membuat Wasir? Ini Tips dari Dokter Kandungan untuk Mengatasinya

Diwawancarai Nakita.id pada Jumat (19/2/2021), dr. Nelson Edwin Pratama, Sp.OG, dokter kandungan yang berpraktik di RS Columbia Asia Hospital Pulomas menjelaskan keamanan menggunakan pengobatan tradisional untuk menyembuhkan tubuh pasca persalinan normal

dr. Nelson Edwin Pratama, Sp.OG, dokter kandungan yang berpraktik di RS Columbia Asia Hospital Pulomas

"Kalau stagen saya tidak rekomendasikan lebih baik pakai korset saja karena otot-otot lebih aman.

Kalau pijat bagus. Waktu yang tepat kok pijat untuk pasca melahirkan. Selain untuk relaksasi, pijat membuat ASI meningkat.

Kalau jamu-jamuan saya tidak terlalu mendalami tapi kalau dari saya sebenarnya sudah ada obat-obatan yang sudah dikonsumsi setelah melahirkan," jelas dokter Nelson.

Baca Juga: Berapa Lama Proses Penyembuhan Pasca Persalinan Normal? Ini Kata Dokter Kandungan dan Ketahui Cara Mempercepatnya!

Sementara dr. Gorga I. V. W Udjung, SpOG, dokter kandungan yang berpraktik di RSIA Bunda Menteng, Jakarta ketika diwawancarai Nakita.id pada Sabtu (20/2/2021) menjelaskan keamanan menggunakan pengobatan tradisional untuk menyembuhkan tubuh pasca persalinan normal.

"Penggunaan stagen tidak bermasalah dia mirip dengan pemakaian korset sebenarnya fungsinya untuk menjaga perut yang kendor tadi karena rahim yang besar menekan itu supaya tidak merasakan nyeri selama aktivitas pasca melahirkan," jelas dokter Gorga.

dr. Gorga I. V. W Udjung, SpOG, dokter kandungan yang berpraktik di RSU Bunda Menteng, Jakarta

Dokter Gorga mengatakan kalau pijat saat hamil tidak disarankan terutama pijat bagian perut tetapi setelah melahirkan tidak masalah dilakukan pijat.

"Minum jamu menurut saya kalau memang jamu tradisional yang murni artinya gini dia dari bahan-bahan alami bukan sachet atau kimiawi tidak ada masalah.

Tapi kalau jamu yang tidak tahu isinya apa sebaiknya jangan dulu, pengobatan tradisional yang kita tidak tahu isinya apa takutnya bisa masuk ke ASI," imbuhnya.

Di sisi lain dr. Ivanna Theresa S.,SpOG, MPH, dokter kandungan yang berpraktik di RS St. Carolus Salemba, Jakarta saat diwawancarai Nakita.id pada Selasa (23/2/2021) menjelaskan keamanan menggunakan pengobatan tradisional untuk menyembuhkan tubuh pasca persalinan normal.

"Pijat masih boleh selama yang dipijat bukan perutnya. Jadi buat ibu-ibu boleh lakukan pijat nifas, pijat pasca persalinan silahkan.

Tapi asal yang dipijat bukan perut atau daerah jahitannya. Jadi mau tangan, kaki, leher, dan punggung silahkan," jelas dokter Ivanna.

Apalagi kalau pijat menyusui atau pijat payudara untuk ASI nah itu sangat dianjurkan, supaya ASI tambah banyak, kata dokter Ivanna pada Nakita.id.

Baca Juga: Berapa Lama Proses Penyembuhan Pasca Persalinan Normal? Ini Kata Dokter Kandungan dan Ketahui Cara Mempercepatnya!

dr. Ivanna Theresa S.,SpOG, MPH, dokter kandungan yang berpraktik di RS St. Carolus Salemba, Jakarta

"Kalau jamu merebus sendiri dan tahu isi jamunya apa silahkan. Tapi kalau misalnya ini jamu ramuan yang tidak tahu isinya apa saja saya sarankan tidak.

Kenapa? Dengan nutrisi dan mobilisasi yang baik pemulihan itu akan cepat kok, dalam waktu seminggu harusnya sudah tercapai," lanjutnya.

Kalau stagen dokter Ivanna sarankan untuk tidak terus menerus, karena stagen tersebut akan mengganggu aliran darah.

"Yang ada malah aliran darahnya terganggu malah mengganggu proses pemulihannya. Kalau mau memakai korset boleh tapi tidak perlu terlalu kencang," tutupnya.