Nakita.id - Moms bisa dibayangkan jika Si Kecil tiba-tiba bertanya, "Oh, ini Om Dedi yang lagi punya masalah itu ya, Ma?"
Celetukan semacam itu pasti akan membuat muka kita sebagai orang tuanya merah padam.
Waduh jangan-jangan Si Kecil menguping saat Kita tengah membicarakan sosok yang dimaksud ya Moms.
BACA JUGA: Daun Seledri Enak dan Segar Untuk Dijus, Serta Punya Manfaat Ini
Menangggapi pertanyaan anak ini, Psikolog Tri Novida, Dra. Psi., menyarankan orang tua jangan terlalu panik.
Sebab anak sebenarnya tidak paham betul apa yang telah diucapkannya.
Mungkin pertanyaan itu ia dapatkan dari hasil menguping pembicaraan Moms.
Menurut Tri seperti dilansir dari Tabloid Nakita Edisi 429, menguping tak lain adalah upaya Si Kecil mencari informasi tentang sesuatu hal yang sedang dibahas oleh orang-orang disekitarnya.
BACA JUGA: Wow! Begini Potret Mewahnya Rumah Hrithik Roshan yang Instagramable
Sesuai dengan tahap perkembangannya, anak prasekolah sedang belajar banyak dari lingkungannya karena didorong rasa ingin tahu terhadap hal-hal baru.
Jadi, nguping bisa dimasukkan sebagai bagian dari upaya pemenuhan rasa ingin tahunya.
Kemampuan verbal dan penguasaan kosakatanya juga sudah berkembang baik.
Dengan demikian Si Kecil tidak menemui banyak kesulitan saat memahami pembicaraan orang dewasa.
Melalui aktivitas menguping, anak belajar mengenali bagaimana orang dewasa mengarungi kehidupan sehari-harinya.
BACA JUGA: Oseng Buncis Jagung Manis, Sederhana Bahannya, Juara Rasanya
Si Kecil juga ingin tahu bagaimana hubungan satu sama lain dan konflik apa saja yang terjadi.
Kalau anak kemudian jadi individu yang hobi nguping, besar kemungkinan itu akibat faktor kebiasaan dan lingkungan terdekat.
Keluarga yang sering mengobral pembicaraan tentang orang lain di depan anak, tentu akan mendukung perilaku Si Prasekolah untuk punya hobi nguping.
Sebenarnya, celetukan itu dilakukan Si Kecil secara spontan, dengan maksud untuk mengonfirmasi kata-kata asing tersebut pada orang tuanya.
BACA JUGA: Patut Dicoba, Ternyata Ini Rahasia Agar Moms dan Dads Lebih Bahagia!
Misalnya kata-kata "selingkuh", Ia sebenarnya tidak paham, oleh karena itu Ia bertanya.
Entah saat itu juga ketika pembicaraan berlangsung, usai pembicaraan, atau di lain waktu saat berhadapan dengan sosok yang jadi bahan omongan.
Spontanitas dari anak menurut Tri sama sekali tidak dimaksudkan untuk mempermalukan orang tuanya, Melainkan hanya untuk mengecek informasi yang didapatnya.
Agar lebih aman, Tri menegaskan pentingnya orang tua untuk tidak mengobral "pembicaraan penting" di depan anak-anaknya.
BACA JUGA: 3 Zodiak ini Mudah Tersentuh Hatinya dan Cengeng. Siapa Saja Mereka? Meski kata "penting" dimaknai secara berbeda bagi setiap orang, setidaknya orang tua bisa menyeleksi, mana pembicaraan yang patut didengar anak dan mana yang tidak.
Jika topik pembicaraan dirasa tidak berdampak buruk, tak ada salahnya orang tua membiarkan si kecil menguping. Kendati begitu, akan jauh lebih baik jika anak tidak dibiasakan mendengar sekaligus nguping pembicaraan orang dewasa.
Menyiasatinya, sebelum pembicaraan berlangsung, carilah ruangan yang aman dan tidak bisa didengar anak.
BACA JUGA: Kira-kira Mana yang Bikin Gampang Gemuk, Mi Instan Atau Nasi?
Pembatasan ini dimaksudkan agar anak tidak terpengaruh oleh kata-kata asing yang akan membuatnya penasaran, jika kata-kata itu baik maka sah-sah saja diucapkannya pada orang lain.
Namun, jika kata-kata tersebut menyiratkan hal yang tidak baik, dikhawatirkan anak akan langsung bertanya secara spontan meskipun dalam kondisi yang kurang tepat.
Jadi Kita harus lebih berhati-hati ya Moms saat berbicara di depan Si Kecil.
Karena Si Kecil masih mempunyai rasa penasaran yang sangat tinggi.