Hidup Berjauhan Dengan Anak

By Ipoel , Selasa, 11 November 2014 | 20:00 WIB
Hidup Berjauhan Dengan Anak (Ipoel )

TANYA:

Bu Mayke, saya Nur Aini, bunda dari Zahra (3 bulan). Sejak cuti hamil selesai, sekarang anak tinggal berjauhan dengan saya. Dia di Probolinggo ikut eyangnya, saya di Jakarta. Sebenarnya saya tidak setuju, tapi ibu mertua saya bilang kalau tinggal di Jakarta kasihan diasuh orang lain, karena saya bekerja. 

Bu, saya khawatir, apakah ikatan batin Zahra masih dekat dengan saya? Hidup berjauhan dengan ibunya, adakah pengaruhnya dengan perkembangan emosinya kelak? Bagaimana menjalin ikatan saat harus hidup berjauhan dengan anak?  Saya sungguh menanti jawaban Ibu Mayke.Nur Aini – Jakarta

JAWAB: Saat ini Anda dihadapkan pada dua pilihan, anak di Jakarta tapi belum ada jaminan mendapatkan pengasuh berkualitas versus anak diasuh oleh mertua yang tinggal di Probolinggo tapi Anda khawatir keadaan ini akan memengaruhi ikatan batin ibu-anak. 

Sayangnya, Ibu belum memberikan keterangan, seberapa padat waktu yang harus Ibu sisihkan untuk bekerja. Kalau setiap hari Ibu pulang larut malam sehingga tidak ada waktu untuk mengasuh dan bermain dengan anak, maka pada akhirnya anak akan dibesarkan oleh pengasuh yang belum jelas kualitas pengasuhan, kasih sayang, dan tanggung jawabnya. Kecuali kalau ada orang yang bisa Ibu percayakan untuk mengasuh anak dan Ibu bisa mengatur waktu kerja sehingga cukup banyak waktu yang bisa disediakan untuk mengasuh anak, maka masih aman bagi Ibu membesarkan anak di Jakarta. 

Bagi seorang  anak, yang penting adalah pengasuhan yang dilakukan secara konsisten oleh orang yang mengasihinya dengan tulus. Jadi kalau pengasuhan dilakukan dengan penuh kasih sayang, tidak memanjakan, dan mengarahkan anak agar menjadi mandiri, maka hal ini merupakan modal dasar untuk memupuk rasa dicintai, kepercayaan diri, kemampuan bergaul, kerja sama dengan orang lain. Bahwa ikatan batin ibu-anak menjadi kurang erat karena jarang bertemu dan tidak bisa mengasuh secara langsung, sangat mungkin terjadi.

Jadi, dalam hal ini perlu menimbang-nimbang mana yang akan Anda pilih, apakah anak  tetap dibesarkan oleh neneknya ataukah akan diasuh sendiri di Jakarta dan setiap pilihan mengandung konsekuensi tersendiri. 

(Dra. Mayke S. Tedjasaputra, MSI., Play Therapist dan Psikolog)