TANYA:
Bu Mayke yang baik, anak saya, Rafif (1,7), mudah sekali rewel. Kalau sudah menangis lama sekali. Dibujuk-bujuk tidak mempan. Apalagi sejak tahu saya hamil. Saya bilang kalau sebentar lagi bakal punya adik. Apakah saat hamil, anak mudah rewel? Apakah juga dia sudah bisa tahu soal kecemburuan? Soalnya, rewelnya tambah sering. Apakah ada kaitannya dengan kehamilan saya? Bagaimana solusinya, Bu. Mohon saran.Yani Kuswara – via e-mail
JAWAB:
Halo Yani, cukup banyak orangtua yang menyatakan bahwa anaknya menjadi lebih perasa/rewel sejak ibunya hamil lagi. Sangat besar kemungkinannya Rafif dan anak-anak lain merasakan bahwa sejak hamil, sikap dan perilaku ibunya berubah, karena itu mereka menjadi mudah rewel.
Kalau Yani tidak berhasil membujuk Rafif ketika menangis, lebih baik tidak usah dibujuk. Biarkan dulu dia menangis sampai puas, setelah itu barulah dekati dia dan ajak melakukan kegiatan yang paling dia sukai sehingga rasa kecewa dan sedihnya akan teratasi. Jangan lupa menyatakan bahwa ibunya tahu Rafif sedang kecewa dan ingin marah, karena itu menangis keras. Katakan juga Yani mau membantu membuatnya kembali bergembira dan bersemangat.
Saya masih meragukan, kerewelannya bersumber dari persepsi anak bahwa perilaku dan semangat ibunya ketika mengajak dia bermain tidak seperti biasanya, ataukah karena cemburu. Yang jelas, Rafif perlu waktu menyesuaikan diri dengan perubahan keadaan ibunya, semoga dia lebih siap menerima kondisi tubuh ibunya tidak seperti dulu lagi. Saya berharap ayahnya lebih banyak mengambil peranan dalam pengasuhan Rafif, agar anak tidak merasa kesepian dan tak diacuhkan. Semoga Yani bisa mengatasi kerewelan Rafif dan merawat janin dengan sebaik-baiknya. Salam hangat.
(Dra. Mayke S. Tedjasaputra, MSI., Play Therapist dan Psikolog)