Nakita.id - Teddy Pardiyana kembali menyulut emosi Rizky Febian.
Dikabarkan sebelumnya, Rizky Febian dan suami mendiang Lina Jubaedah itu memang mempermasalahkan soal harta gono-gini.
Semenjak Lina Jubaedah wafat, Teddy seolah ngebet ingin kecipratan warisan sang istri.
Nasib Dek Bintang sering kali dijadikan tameng Teddy untuk mendapatkan haknya.
Rizky Febian lantas dibuat tak habis pikir dengan gelagat Teddy Pardiyana.
Soal nasib Dek Bintang, pihak Rizky Febian dan Putri Delina mengaku selalu memberikan perhatian pada adik tiri mereka.
Hingga akhirnya, kubu Teddy dan Rizky sempat menemui titik tengah untuk berdamai.
Belum ada hitungan bulan merencanakan perdamainan, Teddy malah mendadak minta uang Rp750 juta ke sulung Sule itu.
Sontak, Rizky Febian naik darah, Moms.
Bagaimana tidak, Rizky Febian sudah memberikan peringatan pada Teddy untuk segera mengembalikan aset mendiang Lina Jubaedah.
Tapi, dalam tenggat waktu 14 hari, Teddy malah melenggang santai tak segera memenuhi permintaan Rizky Febian.
Tahu begitu, Rizky Febian yang diwakili kuasa hukumnya akhirnya buka suara.
Ferry Hudaya selaku pengacara sulung dari Sule dan mendiang Lina Jubaedah itu akan mengambil langkah tegas.
Pengakuan Ferry Hudaya terekam di kanal YouTube Indosiar pada Selasa (9/3/2021).
"Terlepas dari pada dia minta waktu minggu depan, sesuai dengan surat kita 14 hari yang jatuh tempo pada tanggal 1 Maret, tidak menutup kemungkinan kita besok atau lusa melakukan langkah hukum," jelas Ferry Hudaya.
Tak ingin disepelekan, Ferry Hudaya mengaku ultimatum yang diberikan untuk Teddy bukan hal main-main.
"Jelas dong, kalau kita mengambil langkah hukum kita enggak main-main," sambungnya.
Lebih lanjut, Ferry Hudaya menjelaskan kenapa pihak Rizky Febian ingin Teddy mengembalikan aset Lina Jubaedah terlebih dahulu.
"Kita belum bisa menemukan apa sih warisan yang sekarang ini," beber Ferry.
Dari pendataan tersebut, diharapkan harta peninggalan Lina Jubaedah bisa dibagi dengan adil dan rata.
Sedangkan, Teddy hingga kini belum bisa menunjukkan jejak aset rumah pemberian Sule untuk mendiang Lina Jubaedah pasca cerai.