TANYA:
Ibu Mayke, saya ibu bekerja yang dikarunia dua putra. Anak pertama berusia 8 tahun, anak kedua 3 tahun. Yang ingin saya tanyakan berkaitan dengan anak sulung kami, yaitu anak senang menyendiri. Sudah beberapa bulan ini, ia cenderung suka menyendiri, dalam arti tak ingin banyak bermain dengan teman-teman di lingkungan kompleks. Ia maunya di rumah, baca buku, nonton teve/tayangan kartun kesukaannya, main games di komputer, dan bermain sendiri dengan mainan kesukaannya atau main dengan adiknya. Sehari-hari itulah anaknya senang menyendiri.
Sebelum kami berangkat atau pulang kerja, begitu pun ketika kami libur bekerja, kami berusaha menjalin komunikasi yang baik. Kami ajak bicara, apa kegiatannya di sekolah, apa kendalanya bermain dengan teman dan sebagainya. Sejauh ini ia tak mengutarakan ada masalah dengan temannya. Awalnya saya khawatir ia pernah berantem dengan temannya, atau pernah diejek dan sebagainya.
Apakah mungkin memang ia tipe pendiam/tak begitu suka bersosialisasi, sehingga anak senang menyendiri? Kadang memang ada teman sekolahnya yang datang ke rumah mengajak bermain. Seperti anak lainnya ia bisa bermain, berinisiatif mengajak permainan tertentu, tidak tertutup atau pasif. Saya sebenarnya lega melihat hal ini. Cuma saya agak khawatir kalau sikap kurang bersosialisasinya lambat-laun akan berefek pada kemampuannya beradaptasi dengan lingkungan yang lebih luas. Demikian Bu Mayke, barangkali ada pesan-pesan dari Ibu yang dapat kami terapkan dalam mengasuh dan mendidik anak-anak kami ini. Salam.Yuni - Bogor
JAWAB:
MENGATASI ANAK SENANG MENYENDIRI
Yuni, bila anak sulung Yuni masih mau bermain dengan teman yang datang ke rumah, berarti tidak ada masalah dengan sosialisasinya. Bahwa dia kurang suka bermain dengan teman-teman di sekitar rumah, mungkin karena tidak ada kecocokan dalam hal selera bermain, jenis kegiatannya atau pada sikap teman-temannya.
Yuni mengatakan “beberapa bulan ini dia cenderung menyendiri”, apakah memang demikian atau sebenarnya sejak dulu dia kurang suka bermain keluar rumah dengan teman-temannya? Bagaimana dengan laporan dari guru? Apakah putra Yuni di sekolah akhir-akhir ini cenderung menyendiri ataukah sejak dulu memang dia hanya bermain dengan beberapa teman saja?
Perlu dicermati, ada anak yang suka berteman dengan banyak orang, tapi ada pula anak yang hanya suka berteman dengan beberapa orang saja. Jadi, menurut hemat saya, Yuni perlu mencari tahu terlebih dahulu keadaan anak di sekolah. Bila guru melaporkan hal yang mengkhawatirkan, Yuni perlu mencari tahu dari guru dan teman-temannya, apa yang menyebabkan dia menjadi penyendiri. Kalau perlu, minta bantuan konselor sekolah atau psikolog anak terdekat. Salam dan semoga tidak ada yang mengkhawatirkan dengan putra sulung Yuni.