Divonis Hiperplasia Endometrium

By Santi Hartono, Senin, 13 April 2015 | 09:00 WIB
Divonis Hiperplasia Endometrium (Santi Hartono)

TANYA:

Dokter, saya (32) baru-baru ini divonis  hiperplasia endometrium. Saya sudah diberi penjelasan oleh dokter tapi terus terang masih bingung, sebetulnya ini apa dan disebabkan oleh apa? Apakah dengan gangguan kesehatan ini saya bisa hamil karena saya sudah sangat merindukan kehadiran seorang anak? Mohon jawaban Dokter Judi. Terima kasih.Nuri - Jakarta

JAWAB:

Hiperplasia endometrium adalah penebalan selaput lendir rahim yang sebab pastinya belum diketahui. Hiperplasia endometrium berkaitan dengan gangguan hormonal (misalnya, pemberian hormon estrogen berlebihan untuk jangka waktu lama) atau karena sel endometrium yang berubah sifat. Setelah diketahui ada hiperplasia, Ibu harus menjalani pengobatan agar hiperplasianya sembuh atau hilang.

Obat yang diberikan umumnya mempunyai sifat menekan pertumbuhan sel endometrium, biasanya diberikan selama tiga bulan. Setelah pengobatan selesai, akan dilakukan kuretase ulang untuk melihat apakah hiperplasianya sudah sembuh atau masih ada. Bila terjadi perburukan, misalnya menuju ke arah kanker endometrium, maka perlu dilakukan pengangkatan rahim. Semua tata laksana tersebut dapat dilakukan oleh dokter kandungan yang bekerja di Divisi Onkologi RS, misalnya di RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad, Jakarta. Ibu juga perlu mengubah gaya hidup dengan menghentikan konsumsi junk-food, jangan menjadi obesitas, dan kontrol berkala secara teratur ke dokter spesialis kandungan. Terima kasih atas pertanyaannya.

Asuhan: dr. Judi Januadi Endjun, Sp.OG Subbagian Fetomaternal Departemen Obstetri dan Ginekologi FK UPN Veteran/RSPAD Gatot Subroto