Infeksi Saluran Kandung Kemih

By Santi Hartono, Kamis, 12 Maret 2015 | 23:00 WIB
Infeksi Saluran Kandung Kemih (Santi Hartono)

TANYA:

Saya (28) sedang mengandung anak pertama (32 minggu). Sejak usia kandungan 4 bulan sampai sekarang, saya mempunyai keluhan sakit di sekitar vagina dan selangkangan, terutama pas bangun tidur atau ketika mengubah posisi tidur dari telentang ke miring atau sebaliknya. Setelah cek urine, saya dinyatakan menderita infeksi saluran kemih (ISK), tapi setelah ISK-nya diobati pun masih saja sakit. Waktu usia kandungan 26 minggu saya pernah mengalami kontraksi hebat, bahkan harus bedrest. Yang ingin saya tanyakan, sebenarnya saya sakit apa? Apakah ini normal? Apa yang harus saya lakukan? Adakah terapi untuk menghilangkan keluhan saya? Terakhir USG, kata dokter,  kandungan saya baik-baik saja, hanya posisi kepala bayi belum turun (sungsang). Terima kasih atas jawabannya.Risa – Kuningan (Jawa Barat)

JAWAB:Keluhan nyeri di sekitar vagina dan selangkangan dapat disebabkan oleh beberapa hal, misalnya kontraksi rahim yang berlebihan, varses vagina, infeksi di daerah vagina dan atau kandung kemih, regangan otot, regangan tulang panggul akibat kehamilan atau ada massa di rongga panggul. 

Keluhan Ibu lebih sering terjadi saat bangun tidur atau berubah posisi lebih mungkin karena kontraksi rahim. Coba dilakukan rekaman kontraksi rahim dengan alat kardiotokografi, periksa apakah ada infeksi di rongga mulut dan atau gigi, dan apakah ada varises vagina. Semakin tua kehamilan akan semakin sering terjadi kontraksi rahim. Kontraksi rahim tersebut dapat dipicu oleh gerak janin, menahan berkemih, perubahan posisi tubuh Ibu secara tiba-tiba atau karena stres berkelebihan. 

Pada posisi sungsang, kadang-kadang kaki janin dapat menekan ke arah vagina sehingga menimbulkan rasa tidak nyaman di daerah tersebut. Regangan tulang panggul yang berlebihan dapat terjadi pada daerah simfisis pubis (tulang kemaluan). Regangan berlebihan atau cedera pada tulang kemaluan dapat disebabkan oleh trauma (benturan) yang menyebabkan retak, patah atau bergeser posisi tulang tersebut. Sayangnya kelainan tersebut perlu dibuktikan dengan pemeriksaan rontgen atau CT scan yang tidak dianjurkan pada saat kehamilan. Bila keluhan Ibu masih juga ada, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter spesialis obstetri ginekologi di RS Hasan Sadikin, Bandung.

Asuhan: dr. Judi Januadi Endjun, Sp.OG Subbagian Fetomaternal Departemen Obstetri dan Ginekologi FK UPN Veteran/RSPAD Gatot Subroto